Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSBB di Sidoarjo, Wabup: Orang Luar Akan Sulit Masuk

Sidoarjo tidak bisa menghindari dari PSBB dalam memutus rantai persebaran Covid-19.
Ilustrasi larangan masuk permukiman saat PSBB./Antara-Irfan
Ilustrasi larangan masuk permukiman saat PSBB./Antara-Irfan

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemkot Surabaya, Pemkab Sidoarjo, dan Pemkab Gresik sepakat menggelar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19).

Konsep PSBB yang mencakup apa saja yang diizinkan atau dilarang beroperasi belum diputuskan. Namun demikian, ada kemungkinan sektor perekonomian tidak akan dilarang beroperasi sepenuhnya.

Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin menjelaskan konsepnya orang luar akan sulit masuk ke daerah yang diberlakukan PSBB. Melintas di Sidoarjo di arteri, jalan tembus ke Ahmad Yani, Surabaya tidak bisa dilarang.

"Tapi kalau belok masuk ke kampung akan sulit. Diperiksa. SOP (Standar Operasional Prosedur) pencegahan Covid-19 dijalankan," jelasnya saat mengudara melalui sambungan telepon di Radio Suara Surabaya, Senin (20/4/2020).

Menurutnya Sidoarjo tidak bisa menghindari dari PSBB dalam memutus rantai persebaran Covid-19. Pasalnya, bila cara ini tidak berhasil, maka opsi atau level pencegahan di atasnya berupa lockdown atau karantina.

"Kita tentu tidak ingin ke sana. Akan banyak potensi terbuang nantinya," ujarnya.

Pemkab Sidoarjo menganggarkan Rp114 miliar dalam penanganan dampak Covid-19 dan bakal bertambah Rp84 miliar dari realokasi anggaran lanjutan. Pemkab memperkirakan ada 132.000 warga pra sejahtera dan 24.000 warga terdampak Covid-19. Bagi warga tersebut pemkab memberikan bantuan sembako selama dua bulan.

Adapun di sektor ekonomi, industri di Sidoarjo tidak bakal ditutup.

Berdasar penelurusan Bisnis Indonesia terhadap data Badan Pusat Statistik, jumlah industri besar dan sedang di Sidoarjo sebanyak 961 industri dengan pekerja 164.650 orang per Oktober 2019. Dari jumlah industri tersebut sebanyak 249 usaha bergerak di sektor makanan.

Nur berpendapat sektor yang terkait makanan dan minuman tentu tidak bisa tutup selama pemberlakukan PSBB. Termasuk pasar juga tidak bisa serta merta bisa ditutup. Demikian juga jalan arteri maupun jalan lintas kabupaten.

"Jadi nanti kita pertimbangkan, jadi yang jelas SOP (standar operasional prosedur) saat pemberlakuan PSBB akan semakin ketat," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bakal diberlakukan di seluruh Surabaya, 11 kecamatan di Gresik dan 14 kecamatan di Sidoarjo. Kesimpulan itu didapat dari pertemuan Gubernur Jawa Timur dengan unsur pimpinan dari ketiga daerah tersebut, plus aparat keamanan TNI dan Polri, Minggu (19/4/2020).

Adapun per Minggu, jumlah pasien terkonfirmasi positif terjangkit Covid-19 di Jawa Timur bertambah 33 orang sehingga keseluruhan per 19 April 2020 pukul 17.00 WIB menjadi 588 orang.

Secara keseluruhan, dari 588 kasus positif Covid-19 di Jatim, hampir separuh kasusnya atau sebanyak 299 orang berada di Kota Surabaya. Pasien positif Covid-19 per Minggu (19/4/2020) di Sidoarjo 57 orang (bertambah satu orang) dan Gresik 20 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper