Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Malang Genjot Kinerja Investasi

Pemerintah Kota Malang berupaya mengerek realisasi investasi di Kota Apel itu.
Managing Director Bolu Malang Singosari, Rizka Wahyu Romadhona (kanan), bersama Marketing Director Bolu Malang Singosari, Nanang Siswanto (tengah), dan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat (kiri), melihat produk-produk yang dijual di Omah Singosari, Malang, Sabtu (26/4/2025). (Bisnis/Choirul Anam)
Managing Director Bolu Malang Singosari, Rizka Wahyu Romadhona (kanan), bersama Marketing Director Bolu Malang Singosari, Nanang Siswanto (tengah), dan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat (kiri), melihat produk-produk yang dijual di Omah Singosari, Malang, Sabtu (26/4/2025). (Bisnis/Choirul Anam)

Bisnis.com, MALANG—Realisasi investasi di Kota Malang tembus Rp2,8 triliun pada 2024, jauh melampaui dari target yang dipatok Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp1,4 triliun. Oleh karena itu, pemerintah berupaya mengerek realisasi investasi di Kota Apel itu.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan Pemerintah Kota Malang terus berupaya untuk mengerek realisasi investasi langsung. Oleh karena itu, dia terus mendorong hadimya ruang-ruang kreatif dan destinasi yang bisa menambah daya tarik wisata Kota Malang. Terlebih, kehadiran pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa menghadirkan nilai-nilai lokal sekaligus peluang ekonomi.

"Ini harapannya turut mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkenalkan kekayaan rasa serta budaya Malang kepada lebih banyak pengunjung," ungkapnya di sela-sela pembukaan Omah Singosari Kampoeng Heritage Kajoetangan di Malang, Sabtu (26/4/2025).

Wahyu turut menekankan pada kemudahan proses perizinan agar realisasi investasi makin ramai. Selain itu, dia membuka akses pola kemitraan pelaku UMKM dengan cara memberikan akses pemasaran produknya. Sebagai contoh, dia menyebut Oma Singosari menampung produk-produk UMKM di sekitar Kampung Heritage Kajoetangan.

Skema ini diperlukan di tengah kinerja kegiatan usaha tumbuh di wilayah kerja Bank Indonesia (BI) Malang pada kuartal I/2025 melambat dibandingkan kuartal sebelumnya sebagai dampak dari kebijakan efisiensi belanja pemerintah.

Kepala Perwakilan BI Malang, Febrina, mengatakan pelambatan seperti yang tergambar Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada kuartal I/2025 sebesar -20,81%, termoderasi dari 24,19% pada triwulan IV/2024. 

“Termoderasinya kinerja kegiatan dunia usaha dari triwulan sebelumnya terjadi seiring masih rendahnya realisasi belanja pemerintah pada awal tahun dan tertahannya ekspor sejalan meningkatnya ketidakpastian global,” katanya, Selasa (15/4/2025).

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai kegiatan dunia usaha yang mengalami perlambatan di triwulan I/2025 juga sebagai dampak dari kebijakan efisiensi belanja pemerintah dan pemerintah daerah masih melakukan proses transisi sehingga kebijakan belanja daerah pada program strategis masih tersendat.

Sementara itu, kata dia, belanja pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci untuk menjadi stimulasi mengungkit perekonomian pada kuartal II/2025. Dengan demikian, optimisme perekonomian bisa terjaga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper