Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Pasar Modal di Wilayah OJK Malang Tumbuh 13,23% sepanjang 2024

Jumlah investor pasar modal di wilayah kerja OJK Malang mencapai 297.815 SID per Desember 2024 atau tumbuh sebesar 13,23% secara YoY
Aktivitas karyawan saat pembukaan perdagangan perdana Bursa Efek Indonesia 2025 di Mainhall Gedung BEI di Jakarta, Kamis, (2/1/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Aktivitas karyawan saat pembukaan perdagangan perdana Bursa Efek Indonesia 2025 di Mainhall Gedung BEI di Jakarta, Kamis, (2/1/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, MALANG — Jumlah investor pasar modal di wilayah kerja OJK Malang mencapai 297.815 Single Investor Identification (SID) pada Desember 2024 atau tumbuh sebesar 13,23% secara year on year (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 263.021 SID. 

Kepala Kantor OJK Malang Biger Adzanna Maghribi mengatakan sebanyak 99,86% dari total investor merupakan investor individu dan 34,68% di antaranya berdomisili di Kota Malang. 

“Antusiasme investor ritel terhadap obligasi ritel negara masih cukup besar di tengah dinamisnya ekonomi domestik dan tingginya ketidakpastian global,” katanya, Senin (24/2/2025).

Hal tersebut tecermin dari peningkatan SID Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 19,05% dari posisi yang sama tahun sebelumnya atau mencapai 29.042 SID. Jumlah nasabah reksa dana juga meningkat signifikan sebesar 164,27% secara YoY.

 Daerah Tingkat II di wilayah kerja KOJK Malang yang mencatatkan nilai penjualan reksa dana tertinggi adalah Kota Malang dengan total transaksi sebesar Rp296,53 miliar dan kemudian diikuti dengan Kabupaten Malang sebesar Rp36,47 miliar.

Rata-rata nilai transaksi saham mencapai Rp3.945 miliar selama bulan Desember 2024. Angka tersebut meningkat 34,25% secara YoY di mana rata-rata nilai tahun sebelumnya adalah sebesar Rp2.938 miliar.

Menurutnya, di tengah beragam tantangan ketidakpastian geopolitik global dan momentum tahun politik di dalam negeri, sepanjang tahun 2024 perkembangan Pasar Modal Indonesia tetap menunjukkan menunjukkan resiliensinya.

 Hal tersebut ditunjukkan dengan tren positif pada berbagai indikator seperti stabilitas pasar, tingkat aktivitas perdagangan, jumlah penghimpunan dana, serta peningkatan jumlah investor ritel dengan pesat.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Joko Budi Santoso menilai investasi di pasar modal makin diminati masyarakat yang dicerminkan dari peningkatan investor individu.

Selain itu, kata dia, literasi keuangan yang semakin membaik juga ditunjukkan dengan pilihan investasi pada instrument yang aman dan tetap cuan seperti obligasi ritel negara. 

Menurutnya, ketertarikan gen Z dan milenial pada pasar modal tidak bisa lepas dari preferensi saat ini yang berkembang bahwa gen Z dan sebagai generasi milenial lebih memilih asetnya dalam bentuk paper (portofolio) bukan lagi dalam bentuk property fisik seperti rumah, tanah, atau bentuk aset fisik lainnya.

“Tentunya, OJK harus terus getol melakukan sosialiasi, supervisi, maupun pengawasan yang lebih aktif pada Gen Z maupun generasi milenial dalam pengelolaaan investasi di pasar modal,” kata Joko yang juga Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper