Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Jatim Sampai November Turun -12,26%, Perlambatan Masih Akan Berlanjut

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat kinerja ekspor non migas Jatim di sepanjang Januari - November 2023 mencapai US$18,50 miliar.
Ilustrasi aktivitas di pelabuhan.
Ilustrasi aktivitas di pelabuhan.

Bisnis.com, SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat kinerja ekspor nonmigas Jatim di sepanjang Januari - November 2023 mencapai US$18,50 miliar atau mengalami penurunan -12,26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$21,08 miliar.

Kepala BPS Jatim Zulkipli mengatakan di sepanjang tahun ini, pangsa ekspor Jatim dikontribusi oleh China US$2,71 miliar, Amerika Serikat US$2,56 miliar, Jepang US$2,45 miliar dan Swiss US$0,79 miliar, serta negara-negara Asean US$3,15 miliar dan Uni Eropa US$1,32 miliar.

“Di sepanjang tahun ini hampir seluruh sektor usaha yang mengalami penurunan ekspor, seperti barang dari sektor pertanian turun -21,36%, industri pengolahan -11,74%, dan pertambangan turun -20,91% dibandingkan periode sama tahun lalu,” jelasnya, Senin (18/12/2023).

Dia melanjutkan, secara bulanan, ekspor non migas Jatim pada November saja tercatat sebesar US$2,11 miliar atau naik 1,36% dibandingkan Oktober 2023 yang sebesar US$1,99 miliar. Nilai tersebut pun naik 7,38% dibandingkan November 2022 yang sebesar US$1,97 miliar.

Dari capaian ekspor November 2023, sebanyajk US$85,50 juta dikontribusi oleh sektor pertanian atau mengalami penurunan -4,35% (mtm), tetapi naik 0,30% (yoy), disusul industri pengolahan US$1,9 miliar naik 1,48% (mtm) atau naik 6,18% (yoy), serta pertambangan US$11,63 juta atau naik 33,91% (mtm) atau naik 89,59% (yoy).

Golongan barang yang mengalami peningkatan permintaan ekspor seperti perhiasan/permata, tembakau dan rokok, pupuk lemak dan minyak hewani, dan sabun dan preparat pembersih

“Sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan permintaan adalah bahan kimia organik, besi dan baja, bahan kimia organik, kertas dan karton, tembaga,” imbuhnya.

Berdasarkan pangsa pasar selama November 2023 yang mengalami peningkatan permimtaan yakni Swiss, India, China, AS, Filipina. Sedangkan pasar yang mengalami penurunan pasar yakni Bangladesh, Vietnam, Taiwan, Jepang, dan Hong Kong.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia - Jatim, Doddy Zulverdi mengatakan Jatim memang masih akan melanjutkan perlambatan ekonomi terutama di pasar ekspor karena dampak kondisi ekonomi global atau geopolitik. 

Namun, dari sisi pasar domestik, Jatim masih memiliki potensi yang cukup besar yang dapat dilihat dari indeks keyakinan konsumen Jatim per November 2023 sebesar 136,49, serta akan membaiknya sektor pertanian sejalan dengan prediksi cuaca atau setelah berakhirnya El Nino.

“Dari faktor cuaca, El Nino akan berakhir dan dampak negatifnya selama ini akan berkurang sehingga sektor pertanian lebih positif produksinya dan inflasi bisa ditekan. Dari sisi kegiatan konsumsi, terutama rumah tangga juga sudah bisa kita lihat. Meski global terganggu tetapi konsumsi rumah tangga membaik,” katanya.

Untuk itu, lanjut Doddy, pemerintah harus bisa menjaga daya beli masyarakat agar inflasi 2024 terkendali sesuai target 2,5% +- 1%. Begitu juga dengan kegiatan ekonomi berbasis UMKM yang secara langsung akan berdampak pada sektor perbankan perlu terus digencarkan agar perekonomian Jatim bisa tumbuh antara 4,7% sampai 5,5% pada 2024.

“Perekonomian kita akan dipengaruhi konsumsi rumah tangga, dan kami punya ekspektasi dari pemerintah/pemda agar mengoptimalkan APBD-nya untuk belanja daerah yang ada. Jangan sampai tidak dioptimalkan supaya mendorong kegiatan ekonomi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper