Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) turut memberikan dukungan fasilitas dan sistem transaksi digital bagi pedagang di Pasar Induk Among Tani Kota Batu.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan Pasar Induk Among Tani yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Desember 2023 ini merupakan salah satu proyek strategis nasional dan menjadi salah satu ikon Kota Batu.
“Bank Jatim bersama dengan Pemkot Batu ini bersinergi dalam membangun peningkatan perekonomian dengan memberi beragam dukungan mulai digitalisasi pasar sampai sarana prasarana,” ujarnya dalam rilis, Jumat (15/12/2023).
Menurutnya, pasar memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Sehingga Bank Jatim berkomitmen akan terus mendukung pengembangan digitalisasi pasar.
“Tujuan kami support digitalisasi di pasar ini untuk memperkuat sistem pembayaran dan juga inklusi keuangan, sehingga transaksi dari pedagang lebih efektif dan efisien. Dengan demikian volume perdagangan akan makin tinggi dan para pedagang diharapkan bisa berkembang ke depannya,” imbuhnya.
Busrul mengatakan, dalam pengembangan ekosistem digitalisasi Pasar Induk Among Tani, transaksi yang dilakukan antara penjual dan pembeli semuanya menggunakan QRIS Bank Jatim.
Baca Juga
Pembayaran pajak dan retribusi daerah juga bisa langsung dilakukan dengan virtual account Bank Jatim. Di dalam Pasar Induk Among Tani ini juga terpasang mesin ATM Bank Jatim yang beroperasi 24 jam sehingga masyarakat dapat bertransaksi kapan saja.
“Bank Jatim juga membuka Kantor Fungsional di dalam pasar tersebut. Jadi, masyarakat yang berbelanja di sini bisa bertransaksi lebih nyaman dan efisien,” imbuh Busrul.
Hingga kuartal III/2023, Bank Jatim mencatatkan jumlah pengguna Jconnect QRIS mencapai 111.651 user atau tumbuh 106% (yoy), dengan volume transaksi 425.476 atau tumbuh 102% (yoy) dan nominalnya Rp51 miliar atau tumbuh 137% (yoy).
Selain menyiapkan transaksi digital, tambah Busrul, Bank Jatim juga menyediakan sarana prasarana penunjang Pasar Induk Among Tani Batu yang meliputi pemasangan stiker pada escalator, meja dan kursi foodcourt, papan nomor kios dan los beserta nama kios, papan penomoran zona bangunan fasade luar dan dalam gedung, papan petunjuk arah, lampu tematik, sampai aksesoris kantor payment point.
“Di dalam Pasar Induk Among Tani itu juga ada destinasi wisata kuliner dengan tidak meninggalkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat. Tentu ini bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke pasar,” katanya.
Adapun Pasar Induk Among Tani Batu ini memiliki luas 3,4 ha yang terdiri dari 2.700 kios dan los yang semuanya bisa digunakan untuk berdagang. Terdapat zona basah, kering, maupun kuliner dan makanan.