Bisnis.com, MALANG - Pemkot Malang mendorong masyarakat segera vaksin mengantisipasi persebaran Covid-19 yang trennya secara nasional meningkat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, mengatakan vaksin terutama ditekankan pada mereka yang belum sama sekali divaksin maupun yang belum lengkap.
“Pemkot Malang sudah dapat dropping dari Kemenkes vaksin sinovac sebanyak 2.000 dosis," ujarnya, Senin (18/12/2023).
Saat ini, vaksinasi bisa di Polkesma, rumah sakit, dan puskesmas pada Senin-Jumat. Pelayanan vaksinasi di puskesmas menunggu Kemenkes membuka aplikasi PCare.
Syarat vaksin, hanya perlu membawa kartu tanda penduduk untuk selanjutnya menerima vaksinasi sesuai kebutuhan.
Selain itu, masyarakat dianjurkan mengenakan masker sebagai alat pelindung diri saat beraktivitas di luar ruangan dan kerumunan orang.
Baca Juga
Terkait kesiapan rumah sakit menghadapi Covid, dia menegaskan, sudah siap. Rumah sakit sudah menyiapkan ruang khusus infeksi termasuk untuk pasien Covid.
Seperti di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang telah menyiapkan 38 kamar untuk pasien Covid-19 di Ruang Melati. Juga menyiapkan klinik Covid-19. Ruangan dialiri oksigen sentral lengkap dengan ruang foto thorax, CT Scan, USG, dan swab.
Direktur RS Saiful Anwar, M Bachtiar Budianto, menegaskan sampai saat ini belum ada pasien Covid di Malang. Namun sebagai upaya pencegahan, masyarakat diminta menerapkan protokol kesehatan mengingat menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru, sejalan dengan tingginya mobilitas warga sehingga meningkatkan risiko penularan.
"Masyarakat diharapkan menggunakan kembali protokol kesehatan. Harapan kami, masyarakat memahami dan menggunakan protokol kesehatan di ruang umum," ucapnya.
Dia meyakinkan, RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) tetap bersiaga untuk mengantisipasi hal tersebut terutama menjelang liburan Natal dan Tahun Baru. Layanan Covid-19 tetap tersendiri, terisolir dari pasien non-Covid-19. baik yang suspek maupun terkonfirmasi positif akan ditindaklanjuti dengan penatalaksanaan pasien sesuai standar prosedur yang berlaku.
Untuk tenaga medis dan sarana prasarana, juga telah disiapkan sedemikian rupa termasuk skenario ketika ada lonjakan kasus. Dengan pengalaman dalam hal penanganan pandemi Covit-19 tiga tahun yang lalu, menjadikan langkah antisipatif yang lebih efektif baik dari sisi SDM (dokter, perawat) sarana (ruang perawatan baik rawat jalan maupun rawat inap) dan juga pelayanan pendukung lainnya seperti obat-obatan khusus Covit dan alat diagnostik.
Saat ini ruang rawat inap pasien Covid-19, ada kurang lebih 30 ruang isolasi khusus yang telah disiapkan, dan bisa bertambah sampai dengan 65 kamar jika terjadi lonjakan yang tentunya tidak diinginkan.