Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut sektor perikanan di Jatim masih sangat besar untuk dioptimalkan karena memiliki wilayah laut yang luas dengan panjang pantai 3.543 km.
Khofifah mengatakan Jatim memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar, bahkan Jatim memiliki produksi perikanan tangkap tertinggi secara nasional sebesar 598.317 ton dan perikanan budi daya tertinggi ke-2 sebesar 1.314.200,80 ton.
“Sektor kelautan dan perikanan menjadi faktor penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, sehingga sektor ini perlu dikembangkan lagi,” katanya dalam rilis, Senin (11/12/2023).
Dia melanjutkan, selama ini produksi perikanan tangkap dan budi daya ini tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan di dalam provinsi saja melainkan juga berhasil menembus pasar luar negeri.
Berdasarkan data statistik Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPMHP), volume ekspor perikanan Jatim merupakan tertinggi nasional mencapai 385.083 ton. Juga, produksi garam di Jatim menjadi tertinggi nasional sebesar 402.845,84 ton pada 2022.
Capaian tersebut, lanjut Khofifah, masih dapat ditingkatkan lagi mengingat Jatim memiliki panjang pantai sepanjang 3.543,54 km. Dengan pengelolaan wilayah laut seluas lebih kurang 5,2 juta ha yang melintasi 22 kabupaten/ kota berpesisir di bagian utara dan selatan, Pulau Madura, serta 504 pulau-pulau kecil di wilayah Jatim.
Baca Juga
Selain memiliki banyak potensi sektor kelautan dan perikanan baik dari segi geografis maupun sumber daya alam dan sarana prasarana, Jatim juga mempunyai potensi sumber daya manusia yang besar di antaranya 235.000 nelayan, 277.000 pembudidaya ikan, 7.000 petambak garam, 18.000 unit usaha pemasaran, 8.000 unit pengolah ikan mikro dan 428 unit pengolah ikan besar.
Dalam kegiatan Sapa Nelayan untuk peringatan Hari Nusantara ke-24 di Taman Hiburan Pantai Kenjeran Surabaya, Khofifah juga menyebut bahwa nelayan punya peranan terhadap PDRB dan PDB sekaligus pemersatu bahari.
“Nelayan telah membangun kekuatan untuk bisa menyiapkan logistik dan terutama ketahanan pangan. Mereka telah melakukan ikhtiar untuk memainkan fungsi sebagai pemersatu Negeri Bahari, Negara Kesatuan Republik Indonesia,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga menyerahkan beragam bantuan, di antaranya Hibah Pemprov Jatim program Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) 2023 kepada Lantamal V Surabaya senilai Rp5 miliar untuk renovasi 250 unit rumah.
Hibah Mesin Perahu 2023 kepada Pokmas Boto Lele Desa Kepuh Taluk Kelurahan Tambak Kabupaten Gresik senilai Rp65 miliar, selanjutnya Rp194,2 juta berupa 11 unit mesin perahu diesel 27 PK dan bantuan Kolam lele keluarga (Kolega) kepada Kelompok pembudidayaan Kabupaten Pasuruan senilai Rp110 juta.