Bisnis.com, SURABAYA — Provinsi Jawa Timur tengah gencar meningkatkan penggunaan Energi Baru Terbaruka (EBT) salah satunya melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di berbagai gedung bangunan seperti gedung pemerintah, sekolah, pesantren dan instansi swasta.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan upaya tersebut dilakukan Jatim untuk membuktikan komitmen dalam rangka mendorong percepatan realisasi peningkatan pemanfaatan EBT dan transisi energi untuk mewujudkan Net Zero Emission (NZE) 2060.
“Implementasi mewujudkan NZE melalui pemberian bantuan PLTS Atap di berbagai gedung ini merupakan salah satu bagian dari upaya lompatan dari green energy menuju blue energy,” katanya dalam rilis, Rabu (6/12/2023).
Dia mengatakan, Pemprov Jatim melalui APBD Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jatim telah memberikan bantuan pembangunan PLTS Atap pada sejumlah gedung instansi pemerintah dan pondok pesantren di Jatim.
Pada 6 Desember 2023 juga baru saja memberikan bantuan PLTS Atap 20.000 Watt Peak (wp) untuk Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Taruna Bhumi - Jember sebanyak 10.000 watt peak (wp), untuk Pondok Pesantren Al Mubarok Jember 5.000 wp, dan untuk Pondok Pesantren Tahfidz Modern Sulaimaniyah - Lumajang 5.000 wp.
Hingga saat ini Jatim telah berhasil membangun PLTS (SHS dan Atap) dengan total kapasitas terpasang sebesar 68,41 MW. Sedangkan pemanfaatan EBT di Jatim sebesar 1.868 MW dengan capaian bauran EBT pada 2022 sebesar 9,36% lebih dari target yang ditetapkan dalam RUED sebesar 6,50%.
Baca Juga
Di kesempatan yang sama Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan listrik instalasi rumah dan sambungan rumah dengan daya 900 VA kepada 163 penerima manfaat dari Desa Umbulsari, Desa Tegalwangi, dan Desa Gunungsari, Kecamatan Umbulsari Jember dan 15 penerima manfaat dari Desa Suci, Desa Kemiri, dan Desa Panti, Kecamatan Panti - Jember.
Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya Taruna Bhumi, H.M. Arum Sabil melaporkan bahwa Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) ini lahir pada 1999. P4S yang merupakan binaan dari Kementerian Pertanian ini juga masih jauh dari kata ideal.
"Hari ini kami mendapatkan support bantuan tenaga surya dengan jumlah sekitar 10.000 wp. Dengan 600 Watt saja kami bisa mengairi 10 ha dan itu bisa berotasi apalagi 10.000 wp, mudah-mudahan ini bermanfaat bagi masyarakat sekitar sehingga EBT ini dapat dirasakan,” katanya.