Bisnis.com, MALANG — Jumlah penduduk lanjut usia Kota Malang pada 2022 sebanyak 110.166 jiwa, atau 13% dari penduduk Kota Malang adalah lansia.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengatakan berdasarkan data, lansia laki-laki sebanyak 47.866 jiwa dan lansia perempuan 58.148 jiwa.
“Dengan bertambahnya jumlah penduduk lansia maka tingkat ketergantungan pada penduduk usia produktif semakin tinggi," ujarnya pada Rapat Koordinasi Daerah Komda Lansia, Rabu (1/11/2023).
Proyeksi laju pertumbuhan jumlah lansia yang selalu bertambah setiap tahunnya, kata dia, akan menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kota Malang, yakni menjadikan Kota Malang semakin nyaman dan aman bagi lansia.
"Pemkot Malang berkomitmen dalam penanganan lanjut usia dengan mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2015. Berdasarkan perda tersebut dijelaskan bahwa peningkatan kesejahteraan lansia ditujukan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental serta memberi perlindungan bagi lansia; sehingga Malang Kota Ramah Lansia dapat betul-betul kita wujudkan bersama," imbuh Wahyu.
Dia berharap pula, agar Kota Malang terus meningkatkan diri untuk menjadi kota yang ramah lanjut usia. "Untuk itu, semua perangkat daerah yang ada di Pemerintah Kota Malang harus bekerjasama dalam mewujudkan layanan lanjut usia terintegrasi. Kuatkan komitmen untuk menjalankan program-program strategis kelanjutusiaan yang telah menjadi kesepakatan bersama" tegasnya.
Baca Juga
Dia menjelaskan, Indeks Pembangunan Manusia Kota Malang pada 2022 adalah 82,71 dan merupakan tertinggi kedua di Jawa Timur. Jika dilihat dari angka harapan hidup Kota Malang, berada di angka 73,75 tahun.
Hal ini berarti semakin besar angka harapan hidup di Kota Malang yang tentu saja merupakan bentuk keberhasilan dari program peningkatan kualitas kesehatan serta kondusifitas Kota Malang secara umum.
Kepala Bappeda Kota Malang, Dwi Rahayu, menambahkan kegiatan Rakorda Komda Lansia ini digelar dengan tujuan untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program kegiatan kelanjutusiaan serta untuk menghimpun masukan terkait pelaksanaan kegiatan kelanjutusiaan sebagai bahan referensi kegiatan prioritas lansia tahun 2024 mendatang.
"Melalui kegiatan ini pula kami berharap dapat mengidentifikasi permasalahan pelaksanaan perlindungan dan pemberdayaan lansia," katanya.(K24)