Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Perbankan di Jatim Tumbuh 6,11 Persen Per April 2023

Otoritas Jasa Keuangan Regional 4 Jawa Timur (OJK KR 4) mencatat kondisi industri keuangan di Jatim hingga April 2023 masih cukup stabil.
Pegawai merapikan uang rupiah./Bisnis-Himawan L Nugraha
Pegawai merapikan uang rupiah./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, SURABAYA — Otoritas Jasa Keuangan Regional 4 Jawa Timur (OJK KR 4) mencatat kondisi industri keuangan di Jatim hingga April 2023 masih cukup stabil di tengah tingginya dinamika perekonomian global.

Kepala OJK Jatim, Giri Tribroto mengatakan industri keuangan yang stabil ini salah satunya ditandai dengan capaian kinerja penyaluran kredit perbankan di Jatim hingga April 2023 yang mencapai Rp541,6 triliun atau naik 6,11 persen (yoy).

“Risiko kredit juga masih terjaga dengan baik, tercermin dari rasio NPL gross sebesar 3,67 persen dan rasio NPL net sebesar 1,39 persen,” katanya, Kamis (22/6/2023).

Di sisi lain, lanjut Giri, kredit restrukturisasi Covid- 19 kembali mencatatkan penurunan menjadi sebesar Rp34,2 triliun dengan jumlah nasabah yang juga menurun menjadi 192.743 debitur. 

Likuiditas industri perbankan posisi April 2023 dalam level yang memadai, tercermin pada Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) 2, masing-masing sebesar 145,71 persen dan 29,42 persen masih berada di atas ketentuan yang masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen. 

Giri mengatakan kinerja penyaluran kredit yang meningkat di Jatim ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Jatim pada kuartal I/2023 yang mencapai 4,95 persen (yoy). Sektor utama penggerak perekonomian Jatim tidak lain adalah sektor industri pengolahan sebesar 31 persen, diikuti dengan sektor perdagangan sebesar 19,13 persen serta sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 10,76 persen.

“Tidak saja, kredit perbankan, bahkan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) dan pasar modal juga menunjukkan tren positif,” imbuhnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia - Jatim, Doddy Zulverdi, mengatakan hingga kuartal I/2023 saja, penyaluran kredit di Jatim tumbuh 7,88 persen (yoy), menurun dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 8,45 persen (yoy).

“Kinerja intermediasi perbankan masih terpantau terjaga, meski sektor korporasi sedikit melambat. Hal ini terindikasi sejalan dengan perkembangan suku bunga kredit sebagai dampak adanya transmisi suku bunga kebijakan moneter,” katanya.

Berdasarkan jenis penggunaannya, perlambatan kinerja penyaluran kredit terjadi pada kredit modal kerja dan kredit konsumsi, sedangkan kredit investasi masih menunjukkan peningkatan. 

Kredit modal kerja dan kredit konsumsi pada kuartal I/2023 masing-masing tercatat tumbuh 6,70 persen (yoy) dan 7,67 persen (yoy), melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 8,20 persen (yoy) dan 8,14 persen (yoy). 

“Kredit investasi tercatat meningkat 11,43 persen, sejalan dengan perkembangan nilai Penanaman Modal Asing (PMA) pada sektor pertambangan dan industri logam, serta nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada sektor industri logam serta kimia dan farmasi,” imbuh Doddy.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper