Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Pendapatan Negara di Jatim Capai Rp44,54 Triliun

Realisasi tersebut telah mencapai 16,49 persen dari target pendapatan negara di wilayah Jatim tahun ini sebesar Rp256,65 triliun.
Monumen Tugu Pahlawan di Surabaya./Istimewa
Monumen Tugu Pahlawan di Surabaya./Istimewa

Bisnis.com, SURABAYA — Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Jatim mencatat realisasi pendapatan negara dalam APBN di Jatim hingga 28 Februari 2023 mencapai Rp44,54 triliun atau tumbuh 6,49 persen (yoy).

Kepala Kanwil DJPb Kemenkeu Jatim, Taukhid mengatakan realisasi tersebut telah mencapai 16,49 persen dari target pendapatan negara di wilayah Jatim tahun ini sebesar Rp256,65 triliun.

“Capaian pendapatan negara tersebut berasal dari penerimaan pajak, bea cukai maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP),” ujarnya dalam virtual Konferensi Pers Asset & Liability Committee (ALco) Regional Jatim, Rabu (29/3/2023).

Adapun realiasi pendapatan negara yang berasal dari penerimaan pajak yakni sebesar Rp16,80 triliun atau setara 16,49 persen dari target. Penerimaan pajak tersebut terdiri dari Pajak Penghasilan (Pph) sebesar 15,27 persen, PPN sebesar 17,42 persen, dan PBB sebesar 1,40 persen serta pajak lainnya sebesar 14,10 persen.

“Penerimaan PPN ini mencatatkan sebagai realisasi penerimaan tertinggi,” imbuh Taukhid.

Selain berasal dari penerimaan pajak, pendapatan negara ini juga ditopang oleh penerimaan bea dan cukai mencapai Rp12,66 triliun atau setara dengan 8,45 persen yang ditopang pertumbuhan penerimaan cukai, bea keluar, dan bea masuk. 

“Selanjutnya, pendapatan negara juga disumbang dari realisasi PNBP yang mencapai Rp1,01 triliun atau mencapai 20,81 persen, dan secara nominal tumbuh 85,11 persen dibandingkan periode sama tahun lalu,” jelasnya.

Taukhid menambahkan, meningkatnya pendapatan negara tersebut sejalan dengan situasi pertumbuhan ekonomi di Jatim yang terus berangsur pulih. 

Perekonomian Jatim pada kuartal IV/2022 dibanding kuartal III/2022 (q-to-q) memang mengalami kontraksi sebesar -0,71 persen, tetapi secara yoy tumbuh sebesar 4,76 persen dan secara kumulatif (c-to-c) tumbuh mencapai 5,34 persen.

“Begitu juga dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) Kota Surabaya pada Februari 2023 mencapai sebesar 417,6 atau naik 0,80 persen dibandingkan Januari yang sebesar 414,3 dan naik 6,53 persen dibandingkan Februari 2022 yang sebesar 392,0,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper