Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengalokasikan anggaran belanja untuk produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp2,27 triliun guna mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan untuk meningkatkan belanja daerah dengan menggunakan produk dalam negeri, Pemprov Jatim mengoptimalkan aplikasi Jatim Bejo (Belanja Online).
“Jatim Bejo saat ini telah mudah diakses oleh pelaku UMKM. Bahkan pada 2022, Pemprov Jatim berkomitmen melakukan peningkatan penggunaan produk dalam negeri melalui belanja daerah dengan nilai Rp2,293 triliun. Jatim juga memiliki alokasi belanja untuk UMKM Rp2,27 triliun,” ujarnya dalam rilis, Jumat (24/2/2023).
Dia pun mengajak masyarakat untuk memperkuat belanja nasional maupun daerah dengan produk dalam negeri dengan membeli dan memakai produk lokal.
“Produk yang dimaksud ini bukan hanya barang, tapi juga obyek wisata, baik wisata alam maupun wisata budaya, begitu pula bagi warga daerah lain,” imbuhnya.
Khofifah menambahkan, upaya ini selaras arahan Presiden Jokowi yang mengajak masyarakat Indonesia untuk menggaungkan potensi pariwisata di wilayahnya masing-masing. Secara khusus, kepada masyarakat di seluruh penjuru Jatim yang di wilayahnya memiliki potensi wisata.
Baca Juga
“Jika kunjungan wisata di masing-masing potensi daerah meningkat, saya optimistis pelaku UMKM di sekitar lokasi wisata ini juga akan meningkat pula. Promosi wisata punya pengaruh pada peningkatan pengeluaran konsumsi masyarakat Jatim,” imbuhnya.
Sebagai informasi, indikator pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan pada 2022 mencapai Rp11.992.000, meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp11.707.000. Indeks Pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan merepresentasikan dimensi standar hidup layak dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM).