Bisnis.com, SURABAYA — Pelayaran PT Dharma Lautan Utama (DLU) menyebutkan bahwa Kapal Motor (KM) Satya Kencana III yang karam di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah sudah memenuhi standar kelaikan beroperasi.
Direktur Operasi dan Usaha DLU, Rakhmatika Ardianto mengatakan pada Agustus 2022 KM Satya Kencana III baru saja melakukan docking kapal atau maintenance. Begitu juga soal cuaca pada saat kejadian kapal karam dinyatakan clear alias tidak ada gangguan cuaca.
“Jadi baru dua bulan lalu kita lakukan docking atau pemeliharaan kapal, dan Alhamdulillah surat-surat kapal juga tidak ada rekomendasi apapun yang harus dipenuhi pada saat melakukan docking,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (19/10/2022).
Meski begitu, katanya, petugas gabungan seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) masih melakukan investigasi penyebab pasti karamnya kapal rute Surabaya - Kumai.
“KNKT dan KSPO sedang melakuakn investigasi terkait penyebab kejadian, beberapa kapten masih dilakukan penyelidikan oleh pihak KSOP,” ujarnya.
Selain itu, dari manifes penumpang tujuan Surabaya - Kumai ini terdapat 289 orang atau hanya 50 persen dari total kapasitas kapal. Sedangkan kendaraan juga terdapat 75 persen dari kapasitas kapal.
Baca Juga
“Artinya tidak ada over kapasitas, dari sisi itu kita clear. Selain itu juga tidak ada korban jiwa karena saat sebelum kejadian penumpang sudah turun,” katanya.
Kondisi saat ini, katanya, masih ada korban kendaraan sebanyak 9 unit truk yang berada di dalam kapal. DLU pun berencana menerjunkan tim untuk survei sebelum dilakukan pengapungan kapal.
“Kita sudah menunjuk vendor untuk pengapungan kapal yang karam. Kemungkinan dalam waktu 14 hari bisa diapungkan setelah survei,” imbuhnya.
Rakhmatika memastikan bahwa para korban akan mendapatkan santunan dari asuransi dan perusahaan.