Bisnis.com, SURABAYA - Tim Laboratorium Forensik Polri memeriksa CCTV di enam titik Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, terkait tragedi yang mengakibatkan ratusan pendukung Arema FC meninggal dunia.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo di Kabupaten Malang, Selasa (4/10/2022), mengatakan CCTV di enam titik tersebut adalah di pintu 3, 9, 10, 11,12 dan 13.
"Kenapa di enam titik ini? karena dari hasil analisa sementara, di sinilah titik jatuhnya korban yang cukup banyak," kata dia.
"Oleh karena itu, perlu ketelitian dan kehati-hatian juga dari labfor. Agar nanti bisa dijadikan alat bukti bagi penyidik, sebelum penyidik nantinya menetapkan tersangka terhadap seseorang," ujar dia.
Dia mengatakan, inafis bekerja sama dengan labfor masih juga melakukan indentifikasi terkait mengatur masalah di TKP di dalam maupun di luar.
"Ini akan didalami untuk nantinya menjadi bagian dari analisa dan pemeriksaan, yang perlu didalami oleh tim penyidik baik dari Bareskrim maupun Polda Jatim," kata dia.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia menuturkan penyidik Badan Reserse Kriminal Polri dan Polda Jawa Timur memeriksa sebanyak 29 orang saksi terkait tragedi Kanjuruhan.
"Saat ini penyidik sudah memeriksa para saksi sebanyak 29 orang. Dengan perincian, 23 anggota Polri yang langsung bertugas saat pertandingan di Stadion Kanjuruhan, dan enam orang saksi, salah satunya kemarin dari panitia penyelenggara," ujar dia.
Pemeriksaan terhadap panitia penyelenggara (panpel), kata dia, akan dilanjutkan sampai besok Rabu (5/10).
"Kami masih mengumpulkan beberapa alat bukti seperti petunjuk, surat, dan keterangan saksi. Selanjutnya, nanti pada saatnya akan menetapkan tersangka," ujar dia.
Sedangkan untuk Propam dan Itsus telah melakukan pemeriksaan dan pendalaman terhadap 29 anggota Polri.
"Di antaranya sembilan sudah dinonaktifkan. Ini masih terus didalami terkait dengan masalah kode etik dalam masalah pelaksanaan tugas pengamanan di Stadion Kanjuruhan," ujar dia.