Bisnis.com, MALANG — Keyakinan konsumen di Malang meningkat pada Agustus 2022 mengacu hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Malang.
Kepala Perwakilan BI Malang, Samsun Hadi, mengatakan survei itu mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus 2022 tercatat sebesar 140,17 menguat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu 134,42.
“Dengan begitu keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi kembali berada pada level optimis (indeks > 100),” katanya, Selasa (30/8/2022).
Kenaikan IKK, kata dia, didorong oleh membaiknya Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE), kata dia, tercatat sebesar 121,83 meningkat dibanding bulan sebelumnya yang berada di angka 116,17. Meningkatnya IKE didorong oleh kenaikan komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Penghasilan Saat ini.
Peningkatan tersebut, menurut dia, sejalan dengan terus membaiknya aktivitas ekonomi dan meningkatnya mobilitas masyarakat yang didorong ketersediaan lapangan kerja.
Baca Juga
Sejalan dengan membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, menurut dia, optimisme konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi 6 bulan ke depan juga terpantau menguat dibandingkan bulan sebelumnya.
Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) Agustus 2022 tercatat sebesar 158,50 meningkat dari 152,67 pada bulan sebelumnya. Peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan komponen penyusun IEK, terutama Indeks Ekspektasi Penghasilan dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja.
Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai terjaganya optimisme masyarakat terhadap perekonomian pada Agustus ditopang relatif stabilnya perekonomian selama pad awal Agustus sampai dengan Minggu ke-3 Agustus.
“Tentunya optimisme pada Agustus ini akan tetap terjaga jika pemerintah segera memberikan kepastian terkait kebijakan BBM dan mekanisme kompensasi bagi masyarakat dan aktivitas perekonomian dari ancaman kenaikan harga komoditas strategis,” ucapnya.(K24)