Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatim Jadi Lokomotif Perekonomian Nasional

Jatim akan terus melakukan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak dalam mendukung upaya pengendalian inflasi pangan.
Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Hotel Grand Mercure Kota Malang, Rabu (10/8/2022) pagi./Ist
Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Hotel Grand Mercure Kota Malang, Rabu (10/8/2022) pagi./Ist

Bisnis.com, MALANG — Jatim menjadi lokomotif perekonomian nasional yang ditandai dengan tingginya angka pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,47 persen pada semester I/2022, i tertinggi secara nasional.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan selain itu, posisi Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional juga memiliki peranan penting dalam pengendalian inflasi pangan.

"Maka dalam mengendalikan inflasi pangan kita akan melakukan beberapa langkah ekstra bersama TPID Jatim. Diantaranya perluasan kerja sama antar daerah (KAD) dalam lingkup provinsi Jawa Timur dengan provinsi lain, melakukan operasi pasar prioritas yang targeted dan terukur, serta digitalisasi hulu-hilir komoditi pangan," katanya saat menjadi keynote speaker dalam Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dibingkai dalam High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jatim, di Hotel Grand Mercure Kota Malang, Rabu (10/8/2022) pagi.

Dia juga menegaskan, kerja sama antar daerah telah rutin dilakukan oleh provinsi Jawa Timur. Salah satunya melalui kegiatan misi dagang Provinsi Jawa Timur dengan berbagai provinsi di Indonesia yang melibatkan berbagai pihak termasuk para pengusaha dan pedagang.

"Kami ini, hampir setiap bulan melakukan misi dagang, dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur ini salah satunya tersupport sangat signifikan dari misi dan antar pulau antar provinsi," ungkapnya.

Dia juga mengatakan bahwa TPID Jatim akan terus melakukan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak dalam mendukung upaya pengendalian inflasi pangan baik dengan Kabupaten Kota di Jawa Timur maupun dengan provinsi lain di Indonesia.

Kepada seluruh kepala daerah Kabupaten Kota di Jawa Timur, Gubernur Khofifah mengajak untuk terus saling update bersama. Bahwa ada suasana yang harus dibangun seperti harapan Gubernur Bank Indonesia yaitu menurunkan inflasi pangan maksimal 5 persen sampai 6 persen.

Inflasi Jatim pada Juli 2022 sebesar 0,61 persen tersebut termasuk cukup tinggi. Hal tersebut dipicu dari harga beberapa komoditas pangan termasuk cabai. Cabai merah dan bawang merah sudah menurun signifikan. Sementara telur dan daging ayam masih diatas harga eceran tertinggi (HET).

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan kondisi dunia saat ini sedang bergejolak. Kondisi ekonomi global sedang menuju resesi, serta geopolitik perang Ukraina dan Rusia mempengaruhi ekonomi dunia karena. Hal itu tidak menyerang langsung tapi berdampak kepada Indonesia.

Inflasi di Indonesia sudah hampir 5 persen, masih lebih rendah dari negara lain, tetapi harus tetap bertahan dalam kondisi saat ini. Inflasi pangan Indonesia mencapai 10,7 persen, yang seharusnya tidak boleh lebih dari 5 persen sehingga harus diturunkan menjadi 6 persen atau sampai 5 persen, karena berimbas langsung ke masyarakat.

Oleh karenanya melalui GNPIP ini, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan upaya dalam pengendalian inflasi pangan.

"Mari bersama kita gelorakan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan dengan semangat kemerdekaan, proklamasi mensejahterakan rakyat untuk pemulihan ekonomi menuju Indonesia maju," katanya.

Anggota Komisi XI DPR, Andreas Eddy Susetyo, mengapresiasi atas sinergi GNPIP yang menurutnya akan mendorong berbagai terobosan berbasis gotong royong dan menyatakan perang untuk menekan laju inflasi, karena gotong royong adalah modal sosial utama yang dimiliki Indonesia dan sudah terbukti pada penanganan Covid-19.

"Melalui gerakan nasional pengendalian inflasi pangan, kita gelorakan semangat gotong royong yang menjadi modal sosial bangsa kita yang telah teruji di dalam menghadapi tantangan global yaitu penurunan ekonomi dan kenaikan inflasi dan melalui semangat gotong royong ini kita akan berhasil melawan perang melawan inflasi, " katanya.

Menurut dia, gerakan gotong royong ini harus digaungkan baik oleh TPID level Kabupaten Kota maupun TPID antar provinsi.(K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper