Bisnis.com, MALANG — Pemerintah menjamin masalah wabah PMK yang banyak menginfeksi sapi akan ditangani dengan baik sehingga semua pihak, terutama peternak, tidak perlu resah dengan adanya penyakit hewan tersebut.
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Prof Muhadjir Effendy, menegaskan hal itu di sela-sela Pelantikan Rektor Universitas Brawijaya (UB) periode 2022-2027, Prof Widodo, di Malang, Senin (27/6/2022).
“Konsen kami di Kemenko PMK yakni melindungi peternak kecil agar tidak terlalu terdampak dengan adanya wabah PMK itu,” ujarnya.
Oleh karena itulah, berbagai program telah diluncurkan pemerintah untuk melindungi peternak, terutama peternak kecil dengan memberikan ganti rugi bagi ternak yang mati karena PMK.
Kebijakan lainnya, diupayakan memberikan relaksasi kredit bagi peternak yang usahanya didukung lembaga perbankan.
Kebijakan lain, kata dia, tentu saja pemberian vaksinasi. Pemerintah menargetkan ternak yang populasinya berjumlah 18 juta ekor dapat divaksin, setidaknya 70 persen untuk menciptakan herd immunity ternak.
Baca Juga
Adapun yang sedang dikaji, pemberian makanan tambahan untuk ternak yang terkena PMK untuk pemulihan. Pengkajian akan melibatkan lintas sektoral dan kementerian.
Terkait dengan pembiayaan, dia menegaskan, tidak akan ada masalah karena bisa diambilkan dari dana PEN. Karena PMK menyangkut bencana, bisa ditangani BNPB.
Pembiayaan yang sebelumnya dialokasikan untuk penanganan Covid bisa dialihkan untuk penanganan PMK bersamaan dengan meredanya pandemi Covid. “Tapi masih dikaji, masih dibahas,” ujarnya.
Wakil Bupati Malang, Gatot Didik Subroto, menegaskan penyakit PMK sudah memapar sekitar 14.000 sapi perah. Dari total sapi yang terpapar, 805 ekor meninggal.
Vaksinasi terhadap sapi, kata dia, terus dilakukan. Tahap pertama telah dilakukan terhadap 1.500 ekor sapi dan terus akan meningkat.
Penyakit PMK di Kab. Malang, kata dia, hampir seluruhnya menyerang sapi perah. Oleh karena itulah, wabah tersebut berdampak menurunkan produksi sapi di daerah tersebut.
“Penurunannya banyak. Kami berharap vaksinasi pada sapi perlu segera dilakukan agar angka positif PMK pada sapi bisa mereda,” ujarnya.
Dia juga senang, adanya program penggantian pada sapi yang mati karena PMK. Kebijakan tersebut sebagai bentuk perlindungan pada peternak, terutama peternak kecil.
“Kami tengah mendata berapa sapi yang mati, baik pemilik dan lokasinya,” ujarnya.(K24)