Bisnis.com, MALANG — Keyakinan konsumen di Malang terus menguat pada Mei 2022 mengacu hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Malang.
Kepala Perwakilan BI Malang, Samun Hadi, mengatakan hasil survei itu mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi terus menguat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Mei 2022 tercatat sebesar 133,00 menguat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu 119,83.
“Dengan begitu keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi melanjutkan tren pertumbuhn positif berada pada level optimis (indeks > 100). Kenaikan IKK didorong oleh membaiknya Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK),” katanya, Minggu (5/6/2022).
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini, kata dia, tercatat sebesar 113,17 lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang berada di angka 96,67. Peningkatan IKE dipengaruhi kenaikan komponen pembentuknya yaitu penghasilan saat ini, pembelian durable goods, dan ketersediaan lapangan kerja.
Peningkatan tersebut sejalan dengan terus membaiknya aktivitas ekonomi. Meningkatnya ketersediaan lapangan pekerjaan mengindikasikan bahwa kegiatan ekonomi di masyarakat mulai membaik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Di samping itu, responden Survei Konsumen pada bulan Mei 2022 di kota Malang juga mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan penghasilan disertai peningkatan pembelian durable goods. Hal ini mengindikasikan bahwa proses pemulihan ekonomi terus berjalan.
Baca Juga
Sejalan dengan membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, optimisme konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi ke depan juga terpantau menguat dibandingkan bulan sebelumnya, hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) Mei 2022 tercatat sebesar 152,83 meningkat dari 143,00 pada bulan sebelumnya.
“Optimisme IEK dipengaruhi oleh terjaganya ekspektasi penghasilan, ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan ekspektasi kegiatan usaha,” ujarnya.
Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, mengatakan inflasi tahun kalender pada Mei yang sudah mencapai 3,32 persen dapat dimaknai secara positif. Artinya pemulihan ekonomi terus berjalan, sehingga lapangan kerja semakin meluas, dan dampak akhirnya adalah pengangguran dan kemiskinan berkurang serta kesejahteraan masyarakat meningkat/
Menurut dia, momen Lebaran pada awal Mei memberikan andil besar pada pergerakan inflasi selama Mei. Sementara untuk mengerem laju inflasi di bulan-bulan mendatang menjadi keharusan di dalam memperkokoh pondasi makro ekonomi untuk ancang-ancang ekonomi melompat lebih tinggi pasca pandemi.(K24)