Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
Menurutnya, melalui kolaborasi dan sinergi bersama, maka segala permasalahan sektor pertanian dapat diselesaikan dari hulu hingga hilir sehingga dapat mencapai cita-cita swasembada pangan.
“Kami berharap HKTI bersama gapoktan terus mendampingi dan mensupport para petani kita. Sehingga segala permasalahan yang dihadapi petani mulai hulu hilir seperti masalah pupuk, alat mesin pertanian, dan lain sebagainya dapat dicarikan solusi terbaik,” katanya dalam rilis pelantikan DPC HKTI Jatim, Kamis (24/3/2022).
Selama ini, katanya, petani masih kesulitan soal alat dan mesin pertanian (alsintan) seperti masalah pengadaan dryer maupun rice milling unit (RMU). Selain itu, sering kali terjadi gapoktan yang telah sukses mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) dan jika belum lunas maka belum bisa menakses KUR lagi.
“Akses dana PEN juga tidak bisa. Kita harus berusaha agar gapoktan dapat skema khusus agar bisa melakukan pengadaan alat pengering dan penggilingan yang modern sehingga produk padi bisa mencapai standar premium,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, pada 2021 Jatim menduduki peringat pertama penghasil padi terbesar di Indonesia dengan total 9,91 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Jawa Timur juga merupakan provinsi dengan lahan panen terluas se-Indonesia yaitu 1.702.426,36 hektar.
Baca Juga
Ketua Umum DPP HKTI Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, meminta agar HKTI dapat memposisikan diri sebagai partner strategis dengan pemerintah, yakni sebagai bridging institution yang menjembatani antara petani dengan pemerintah daerah, dan jembatan antara perguruan tinggi dengan rakyat.
“HKTI punya semangat untuk membangun. Bagaimana kita bisa bekerja sama dengan semua pihak. HKTI memberikan harapan baru untuk petani,” katanya.