Bisnis.com, SURABAYA - Provinsi Jawa Timur pada 2021 mencatatkan kinerja perdagangan dengan Sulawesi Tengah mengalami surplus Rp1,98 triliun.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan capaian kinerja perdagangan tersebut seiring dengan upaya misi dagang dan investasi yang gencar dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.
“Kekuatan perdagangan antara Jatim dengan Sulteng memiliki konektivitas dan sinergitas yang potensial. Bahkan partnership transaksi dagang Jatim-Sulteng sangat produktif,” katanya dalam rilis, Rabu (23/2/2022).
Berdasarkan Data BPS 2021, penjualan produk Jatim kepada pelaku usaha, pedagang, dan masyarakat Sulteng mencapai Rp4,3 triliun. Sedangkan penjualan Sulawesi Tengah terhadap Jatim yakni Rp2,32 triliun, sehingga neraca perdagangan Jatim dengan Sulteng surplus Rp1,98 triliun.
Dia mengatakan untuk memperkuat perdagangan dengan Sulteng, Pemprov Jatim terus membangun sinergi salah satunya dengan MoU antar OPD di kedua provinsi dalam misi dagang di Palu Sulteng pada 23 Februari 2022.
Dalam misi dagang ke Palu itu, Gubernur Khofifah memboyong sebanyak 40 pelaku usaha asal Jatim untuk mempresentasikan usahanya kepada mitra dagang di palu.
Baca Juga
“Sebagai contoh ada tenun ikat ATBM Telaga Sari, aneka produk kulit, keramik dan granit tile, batik gedog Tuban, batik Canting Wira, makanan (creaker), produk-produk hortikultura, pupuk organik, cerutu, batik ciprat, olahan rambak Tulungagung dan sebagainya,” jelasnya.
Sebaliknya, Provinsi Sulteng menghadirkan sebanyak 120 pelaku usaha dengan sejumlah produk seperti cokelat, Salhan bawang goreng, kain tenun Donggala, dan kopi Sulteng, serta damar, gum rosin dan terpentin, teh kelor, minyak nilam, abon ikan, dan abon ikan marlin.
Adapun secara total nilai perdagangan antar daerah di Jatim pada tahun lalu mencapai Rp243 triliun. Jumlah itu merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Untuk komoditas unggulan Jatim di antaranya adalah kendaraan bermotor, semen, bahan pokok, makanan ringan, barang proyek, tumbuhan, kerajinan, tembakau, cerutu, rokok, biji nikel, air dalam botol tidak mengandung pemanis, selai, jeli buah, pasta dari buah.