Bisnis.com, KEDIRI - Dinas Kesehatan Kota Kediri di Provinsi Jawa Timur menggiatkan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman warga mengenai manfaat vaksinasi penguat untuk memperkuat ketahanan tubuh terhadap Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima mengatakan bahwa isu mengenai efek samping vaksinasi penguat membuat warga enggan mendapat suntikan tambahan dosis vaksin Covid-19 setelah mendapat vaksinasi dosis pertama dan kedua.
"Sebetulnya sudah kami promosikan kegiatan vaksinasi ini melalui media sosial dari Pemkot Kediri dan media elektronik seperti radio. Namun mungkin masyarakat masih banyak takut untuk datang. Ini harus kami luruskan kalau efek samping vaksinasi booster itu adalah hal biasa dan wajar," katanya di Kediri, Minggu (21/2/2022).
"Kami akan koordinasikan lagi untuk memberikan sosialisasi jika vaksinasi booster (penguat) ini sangat aman ke masyarakat. Dan kita, kami akan mengajak perangkat kelurahan untuk bisa menyampaikan informasi ini ke warga di wilayah masing-masing," ia menambahkan.
Penggiatan sosialisasi diharapkan meningkatkan pemahaman warga mengenai pentingnya vaksinasi penguat dan mendorong mereka untuk mendapatkan vaksinasi penguat.
"Pemberian vaksinasi booster ini kami tujukan ke semua warga umur 18 tahun ke atas. Jadi semoga ke depan ketika penyelenggaraan vaksinasi booster diadakan, masyarakat yang datang akan semakin banyak," kata Fauzan.
Baca Juga
Pemerintah Kota Kediri menggelar pelayanan vaksinasi penguat di Taman Sekartaji, Kota Kediri. Siska termasuk di antara warga yang menggunakan pelayanan vaksinasi gratis itu.
"Menurut saya vaksinasi ini bisa melindungi kita dari Covid-19. Apalagi akhir-akhir ini ada varian baru Omicron yang menurut informasi penyebarannya lebih cepat," kata Siska.
Agita, peserta vaksinasi yang lain, sepakat dengan Siska.
"Saya rasa penting sekali vaksinasi ini untuk melindungi diri kita dan keluarga dari Covid-19. Kita juga akan lebih tenang ketika kita berkegiatan di luar rumah bila sudah divaksin. Saya percaya vaksin ini memang baik untuk tubuh kita," kata Agita.