Bisnis.com, MALANG — Pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen di tingkat PAUD-SMP di Kota Malang jalan terus meski ada tren peningkatan kasus Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, mengatakan PTM 100 persen di kota tersebut tetap berjalan dengan berbagai pertimbangan, yakni belum adanya kasus Covid di PAUD-SMP.
“PTM 100 persen juga memenuhi keinginan orang tua dan murid sendiri,” katanya, Kamis (3/2/2022).
Orang tua menginginkan PTM 100 persen karena merasa kesulitan untuk mendampingi anaknya belajar saat pemberlakukan diberlakukan secara daring. Begitu juga siswa lebih senang PTM karena dapat bertemu dengan teman-teman dan lebih mudah belajar secara langsung.
Praktik semacam itu, kata dia, juga berlaku di daerah lain. Intinya, jika di sekolah tidak ada kasus positif, maka PTM 100 persen tetap berjalan meski angka Covid sedang tinggi.
Jika ditemukan 1-2 kasus positif, kata Suwarjana, maka tindakan sekolah ada dua pilihan, menghentikan PTM diganti secara daring selama dua pekan atau hanya mengosongkan kelas yang siswanya ada yang terkena Covid.
Baca Juga
Namun, kata dia, keputusan PTM 100 persen juga bergantung kepada kebijakan kepala daerah. Jika kepala daerah memutuskan sekolah kembali menerapkan sistem daring dengan pertimbangan angka Covid sedang naik, maka pihaknya akan mematuhi kebijakan pemda.
“Minggu depan rencananya akan dievaluasi terkait dengan pelaksanaan PTM 100 persen. Apapun hasil keputusan evaluasi, kami akan mematuhinya,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif, mengatakan klaster Covid di Kota Malang berada di lembaga pendidikan, keluarga, dan perkantoran dengan kasus aktif per-2 Februari mencapai 340 kasus mengacu data Pemprov Jatim.
Persebaran Covid dipicu klaster keluarga, yang kemudian merembet ke klaster sekolah hingga klaster perkantoran.”Rabu kami rilis ada 51 kasus, sebelumnya Selasa kita rilis ada 122 kasus, dan sebelumnya ada sekitar 56 kasus. Jadi fluktuatif," katanya.
Tingginya kenaikan kasus Covid, kata dia, juga konsekuensi karena Dinkes Kota Malang intensif dalam melakukan tracing dan testing kepada warga yang kontak erat dengan mereka yang terpapar.(K24)