Bisnis.com, SURABAYA - Pelabuhan penyeberangan Jangkar Situbondo memastikan kesiapannya untuk melayani akses angkutan barang termasuk hewan ternak dari kepulauan Madura menuju Pulau Jawa maupun wilayah timur Indonesia.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan Dermaga Movable Bridge (MB) II Pelabuhan Penyeberangan Jangkar yang telah diresmikan ini diharapkan akan mempercepat aksesibilitas dan konektivitas pulau-pulau yang ada di Madura dan Indonesia Timur.
“Secara prinsip, Pelabuhan Jangkar ini dapat memperlancar mobilisasi dan distribusi kebutuhan bahan pokok, kendaraan maupun orang serta memperlancar akses pulau-pulau di Madura seperti Pulau Raas, Sapudi, Kalianget dan Kangean,” ujarnya dalam rilis, Senin (20/12/2021).
Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Nyono menjelaskan Pemprov Jatim terus berupaya untuk mengembangkan infrastruktur transportasi darat, laut dan udara guna meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah.
"Pelabuhan ini direncanakan akan melayani angkutan ternak dari kepulauan Sumenep Madura baik di Pulau Sapudi, Pulau Raas dan Pulau Kangean yang memenuhi standar perlakuan hewan atau animal welfare dengan harapan tidak ada lagi ternak yang diceburkan ke laut, tetapi langsung diangkut oleh truk atau kendaraan hewan," ujarnya.
Adapun Pelabuhan penyebrangan Jangkar ini mulai dikembangkan sejak 2017 dan mulai beroperasi pada 2020 dengan dilayani oleh 3 kapal yakni kapal Munggiyango Hulalo melayani rute dari Pelabuhan Jangkar ke Pulau Kangean - Kalianget, Pulau Sapudi - Kalianget dan Pulau Raas - Kalianget.
Baca Juga
Pelabuhan ini di desain dengan kapasitas MB 80 ton dan dapat melayani sandar kapal hingga kapasitas 5.000 Gross Ton (GT). Pengembangan pelabuhan ini juga rencananya dilakukan untuk menunjang operasional penyebrangan ke Indonesia Timur melalui program pelayaran jarak jauh/Long Distance Ferry (LDF) dari Jangkar menuju NTT (PP) melalui kerja sama dengan PT. ASDP Indonesia Ferry.
"Ada kelebihan dari dermaga Jangkar ini yakni kedalamannya bisa 20 meter dan tingkat sedimentasinya juga rendah. Saya optimistis izin LDF nanti bisa segera turun sehingga bisa melayani transportasi dari Jangkar menuju Lembar, Mataram hingga Kupang," imbuh Nyono.