Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perputaran Uang di Jatim Diprediksi Naik 3,13 Persen, Tanda Pemulihan Ekonomi

Terjadinya outflow ini sejalan dengan proses pemulihan kegiatan ekonomi di Jatim, terlebih pada Maret 2021 banyak pembayaran proyek pemerintah yang berdampak pada meningkatnya jumlah cash outflow.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, SURABAYA - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur memprediksi perputaran uang di Jatim hingga akhir tahun ini akan terjadi arus uang keluar atau cash outflow Rp63,2 triliun atau naik 3,13 persen dibandingkan tahun lalu.

Deputi Kepala BI Jatim, Imam Subarkah, menjelaskan secara umum pengelolaan uang di Jatim tahun ini diperkirakan cash outflow (arus keluarnya) mencapai Rp63,2 triliun, sedangkan cash inflow (arus kas masuk) tercatat Rp34,05 triliun, sehingga akan terjadi arus uang keluar lebih besar dari pada arus kas yang masuk atau disebut net outflow tercatat Rp29 triliun.

“Terjadinya outflow ini sejalan dengan proses recovery kegiatan ekonomi di Jatim, terlebih pada Maret 2021 banyak pembayaran proyek pemerintah yang berdampak pada meningkatnya jumlah cash outflow,” katanya kepada Bisnis, Selasa (2/11/2021).

Menurutnya, pembayaran proyek pemerintah tersebut juga menunjukkan dukungan sektor fiskal Jatim dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jatim ke level sebelum pandemi.

Imam memaparkan pada April - Mei, juga terdapat momen Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah cash outflow pada periode tersebut yang disebabkan oleh besarnya animo masyarakat dalam melakukan penukaran uang.

“Dalam momen itu kan juga terdapat pembayaran gaji dan tunjangan hari raya sehingga ada perputaran uang,” ujarnya.

Namun begitu, pada Juli 2021 saat kasus Covid-19 mengalami lonjakan tinggi akibat adanya varian Delta, membuat pemerintah melakukan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level, sehingga masyarakat cenderung menahan konsumsinya.

“Akibatnya pada periode ini terdapat cash inflow yang cukup besar setelah berakhirnya Hari Raya Idulfitri dan diberlakukannya PPKM,” imbuhnya.

Imam menambahkan, kini setelah kasus Covid-19 melandai dan status PPKM di Jatim sudah berda di level 1 akhirnya pada September mulai ada peningkaan transaksi, sekaligus bertepatan dengan pembayaran proyek pemerintah.

“Untuk Desember nanti, kami prediksikan cash outflow Rp9 triliun, atau naik dibandingkan cash outflow pada Desember 2020 yang terealiasi Rp8,9 triliun, ini sejalan dengan semakin optimalnya transaksi uang kartal antar bank (TUKAB) dari Rp1,2 triliun Desember tahun lalu menjadi Rp3,5 triliun dalam prediksi Desember ini,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper