Bisnis.com, MALANG — Kegiatan dunia usaha di Malang masih menyiratkan optimisme meskipun mengalami sedikit pelambatan.
Deputi Kepala Perwakilan BI Malang, Cicilia Melly A.H., mengatakan kondisi itu tercermin dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada kuartal III-2021 sebesar -6,80 persen, melambat dibandingkan kuartal II-2021 sebesar 14,20 persen.
“Deselerasi kinerja terdalam pada kuartal III-2021 dialami oleh sektor Konstruksi (SBT -6,79 persen), sektor Industri Pengolahan (SBT -3,78 persen), serta Transportasi Pergudangan dan Komunikasi (SBT -1,00 persen),” katanya, Kamis (14/10/2021).
Hal ini disebabkan oleh kasus pandemi Covid-19 yang kembali meningkat pascalibur Lebaran yang mendorong pemerintah menerapkan PPKM darurat di Malang Raya pada Juli 2021 dan dilanjutkan dengan PPKM Level.
Dampak PPKM dirasakan oleh sektor konstruksi yang terpantau menggunakan utilitas secara terbatas. Sementara itu, sektor lapangan usaha yang masih tetap tumbuh kuartal III-2021, yakni sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan (SBT 2,88 persen); perdagangan, penyediaan akomodasi dan makan minum (SBT 1,51 persen), serta jasa keuangan dan jasa perusahaan (SBT 0,38 persen).
Di tengah deselerasi kinerja yang dialami oleh sebagian besar sektor usaha, kata Melly, hasil survei mengindikasikan bahwa kondisi keuangan dunia usaha secara umum masih terjaga.
Hal ini terlihat dari kondisi likuiditas perusahaan yang menunjukkan peningkatan saldo bersih (SB) sebesar 9,38 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 7,04 persen.
Baca Juga
Sementara itu, pertumbuhan kredit perbankan di wilayah kerja Bank Indonesia Malang per Agustus 2021 tumbuh sebesar 1,62 persen (yoy). Kontribusi terbesar dari pertumbuhan tersebut berasal dari kredit investasi yang tumbuh sebesar 2,41 persen (yoy), disusul kredit konsumsi yang tumbuh 1,91 persen (yoy), dan kredit modal kerja yang tumbuh sebesar 1,12 persen (yoy).
Berdasarkan PMI (Prompt Manufacturing Index) - Bank Indonesia, kinerja Industri Pengolahan kuartal III/2021 mengalami kenaikan dengan indeks PMI-BI sebesar 43,61 persen, setelah periode sebelumnya tercatat PMI–BI sebesar 28,53 persen. Hal ini didorong oleh kenaikan pada komponen pembentuk PMI-BI, terutama volume produksi dengan indeks 15,28 persen dan volume total pesanan (13,33 persen).
Kegiatan usaha diprakiraan tetap optimistis dan akan tumbuh positif pada kuartal IV-2021, hal ini tercermin dari SBT prakiraan kegiatan usaha sebesar 24,36 persen. Optimisme kegiatan usaha juga direspons sektor perdagangan, penyediaan akomodasi, dan makan minum dengan SBT prakiraan kegiatan usaha sebesar 12,97 persen, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan dengan SBT prakiraan kegiatan usaha sebesar 4,23 persen dan sektor industri pengolahan dengan SBT prakiraan kegiatan usaha sebesar 3,25 persen.(K24)