Bisnis.com, MALANG — Kinerja perdagangan berjangka komoditi pada kuartal IV/2021 diperkirakan semakin bersinar dengan momentum window dressing menjelang akhir tahun dan perayaan Diwali di India pada Oktober ini.
Pimpinan Cabang PT Bestprofit Futures (BPF) Malang, Andri, mengatakan dengan momentum window dressing maka kinerja emiten blue chip dipoles sehingga mendongkrak saham mereka yang berdampak pada naiknya indeks gabungan Nikkei dan Hangseng ikut terdongkrak naik. Perayaan Diwali di India berdampak positif pada permintaan emas sehingga akan mendongkrak harga komoditi tersebut.
“Kondisi tersebut menjadikan perdagangan berjangka emas, terutama Loco Gold, serta indeks gabungan Hangseng dan Nikkei ikut yang terdongkrak naik. Volatilitas perdagangan berjangka komoditi menjadi daya bagi investor untuk bertransaksi,” ujarnya di Malang, Jumat (8/10/2021).
Oleh karena alasan itulah, pada kuartal IV/2021 kinerja perdagangan berjangka komoditi semakin membaik. Seperti di BPF Malang, dia memperkirakan volume perdagangan bisa menembus 70.000 lot atau naik 25 persen secara tahunan. Sedangkan pertambahan nasabah, diharapkan bisa tumbuh 20 persen menjadi 300 nasabah. Posisi September, volume transaksi mencapai 28.000 lot, sedangkan pertambahan nasabah mencapai 12,38 persen menjadi 211 orang.
Sumbangan komoditi dalam transaksi perdagangan berjangka di BPF Malang, kata dia, diperkirakan masih didominasi Loco Gold. Namun proporsinya tidak lagi 80 persen seperti tahun-tahun sebelumnya karena ada kenaikan transaksi dari indeks Hangseng.
Kontribusi indeks Hangseng dalam transaksi di BPF Malang pada kuartal III/2021, kata dia, meningkat dari tahun sebelumnya di angka 10 persen menjadi 16 persen. Hal itu karena adanya emiten besar di indeks Hang Seng, Group Properti asal China, Evergrande, terkoreksi sahamnya hingga 88 basis poin. Kondisi itu menjadikan indeks Hang Seng menjadi dinamis dan banyak dilirik investor.
Baca Juga
Sementara itu, kata dia, volume transaksi BPF secara nasional juga menunjukkan kenaikan signifikan tiap tahunnya. Data per September, volume transaksi naik 17,34 persen dari tahun sebelumnya, yakni 1.070.336 lot.