Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya bersama dengan Komando Armada (Koarmada) II menyiapkan kegiatan vaksinasi massal yang akan menyasar seluruh masyarakat termasuk warga yang tidak ber-KTP Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan vaksinasi massal ini rencananya digelar pada 30 September dan 1 Oktober 2021 di Lapangan THOR atau Gelora Pancasila Surabaya.
“Pelaksanaan vaksinasi massal ini merupakan insiasi dari Panglima Koarmada II untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 di wilayah aglomerasi,” ujarnya dalam rilis, Rabu (29/9/2021).
Dia mengatakan vaksinasi massal ini juga dilakukan serentak di 3 tempat berbeda yakni di Bangkalan, Gresik dan Sidoarjo. Dalam pelaksanaanya, Pemkot Surabaya siap mendukung kebutuhan tenaga kesehatan di daerah lainnya.
“Kalau ternyata Surabaya butuhnya cuma sekian nakes dan cukup, kita akan perbantukan nakes kita ke tempat-tempat lainnya,” katanya.
Adapun dalam rencana vaksinasi massal ini Pemkot Surabaya akan menyiapkan 30.000 dosis vaksin Sinovac per hari, dengan melibatkan sekitar 800 nakes. Vaksinasi dimulai pukul 07.00 - 16.00 WIB.
Baca Juga
Vaksinasi massal ini juga akna menyasar masyarakat umum, kelompok masyarakat rentan seperti lansia di atas 60 tahun, anak-anak usia 12 - 15 tahun, penyandang disabilitas dan ibu hamil.
“Pemkot juga menyiapkan lajur terpisah, jadi, nanti ada lajur untuk anak-anak, ibu hamil, lansia, dan masyarakat umum, itu terpisah. Namun, yang paling penting, vaksinasi ini bisa diikuti siapa saja, walaupun tidak ber-KTP Surabaya,” imbuhnya.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim per 27 September 2021, tercatat program vaksinasi di Jatim untuk dosis pertama sudah mencapai 14.257.394 dosis atau 44,80 persen dari target, dan dosis 2 sudah mencapai 7.238.085 dosis atau 22,74 persen. Secara total Jatim menargetkan vaksinasi mencapai 31.826.206 vaksin.
Khusus di wilayah Surabaya tercatat capaian vaksinasinya untuk dosis pertama sudah terealisasi 2.378.617 dosis atau 107,24 persen dari taret provinsi, dan untuk dosis kedua sudah mencapai 1.516.487 dosis atau 68,37 persen.
