Bisnis.com, MALANG — Pembiayaan ke sektor ekonomi syariah di Kota Malang sampai Juli 2021 tumbuh 24,96 persen secara tahunan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Azka Subhan Aminurridho, mengatakan pembiayaan ke sektor ekonomi syariah sebesar sejalan dengan pertumbuhan di tingkat regional dan nasional.
“Sesuai arahan Gubernur BI, kami berkomitmen terus mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di daerah,” katanya pada Webinar Talkshow: Jaminan Produk Halal dan Sustainable Halal Fashion, Selasa (14/9/2021).
Produk pakaian halal, kata dia, selama ini belum banyak dibahas, tidak seperti produk makanan dan minuman. Padahal dengan tren masyarakat yang agamis, kebutuhan produk pakaian halal menjadi keniscayaan. Oleh karenanya pengembangan pakaian halal, perlu terus didorong kedepannya merespon tren tersebut.
Kepala Perwakilan BI Jatim, Budi Hanoto, menegaskan Indonesia berpeluang menjadi negara pengekspor produk pakaian halal, merespons tren semakin agamisnya masyarakat muslim di dunia. Dengan makin religiusnya umat Islam di dunia, maka kebutuhan produk halal menjadi tidak terelakkan.
Di sisi lain, kata Budi, Indonesia siap dari sisi SDM pakaian halal. Dengan produk pakaian halal yang baik, pemasaran yang baik bahkan berhasil ekspor, maka akan tercipta value chain bisnis tersebut. Apalagi dari sisi payung hukumnya sudah ada, yakni UU Jaminan Produk Halal.
Baca Juga
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhammad Misbakhun menegaskan di tengah tren masyarakat yang religius, maka kebutuhan terhadap produk halal semakin tinggi karena fungsi dan maknanya luas. Masyarakat membeli dan memakai produk halal tidak hanya faktor fungsional karena butuh, namun lebih luas karena dorongan religius berupa konsep berkah.
Dengan motivasi berkah, maka berbelanja produk halal ada sisi nilai spiritualnya, yakni mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Dengan konsep berkah, maka orang berbelanja tidak takut kurang rezekinya, melainkan justru bertambah.
Di Indonesia, terutama di Jatim, kata dia, pengembangan produk halal, terutama pakaian halal, akan tumbuh secara eksponensial karena masyarakatnya agamis. Masyarakat di Jatim banyak dipengaruhi kultur pesantren dan mencintai ulama. (K24)