Bisnis.com, PASURUAN — Pemkab Pasuruan mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk umum dengan mendatangi ke lokasi sasaran.
Seperti Kamis (24/6/2021), dilakukan vaksinasi untuk pedagang di Pasar Gempol. Untuk memastikan percepatan vaksinasi berjalan lancar, Bupati Pasuruan yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, M Irsyad Yusuf melakukan sidak (inspeksi mendadak).
Menurut dia, para pedagang adalah profesi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sehingga menjadi prioritas penerima vaksin Sinovac. Para pedagang di Pasar Gempol antusias untuk segera divaksin agar tercipta herd immunity.
“Kalau ada yang takut itu wajar. Tapi saya lihat semua pedagang di sini sudah gak sabaran untuk divaksin, supaya tidak ada keraguan atau ketakutan untuk beraktivitas,” katanya.
Ada sekitar 400 lebih pedagang dan 200 masyarakat umum yang mengikuti vaksinasi yang digelar oleh Pemkab Pasuruan bersama Polres Pasuruan.Polres Pasuruan ikut menyukseskan gelaran vaksinasi dalam rangka peringatan HUT Bhayangkara ke 75, 1 Juli mendatang.
Irsyad menilai, vaksinasi merupakan bagian dari upaya percepatan pencegahan dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Pasuruan. Utamanya sebagai salah satu upaya dalam menggelorakan kewaspadaan akan ancaman virus Corona yang terus bermutasi dan muncul varian baru seperti Delta.
Baca Juga
“Saya apresiasi antusiasme masyarakat yang ikut vaksin. Untuk itu, para kepala desa sama-sama saya minta untuk menghimbau warganya agar waspada. Terlebih varian delta ini jadi varian baru, dan penyebaran sangat cepat,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, dr Ani Latifah menambahkan, hingga Rabu (23/06/2021), jumlah pedagang yang divaksin mencapai 2.676 orang. Jumlah tersebut masih 26,10 persen dari total sekitar 14.000 sasaran pedagang di Kabupaten Pasuruan.
Masih relatif sedikitnya jumlah pedagang yang divaksin karena menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin yang dikirim oleh Dinas Kesehatan Jawa Timur.
“Sekarang stoknya ada sekitar 550 fial. Jumlah vaksin ini juga untuk pedagang dan guru yang belum divaksin,” ujarnya.
Vaksinasi kepada para pedagang dilakukan di pasar, kata dia, karena para pedagang ini merasa keberatan jika harus lama-lama meninggalkan toko/los/bedaknya.
Namun, apabila di satu pasar tidak ada tempat untuk melakukan vaksinasi, maka para pedagang itu diarahkan ke pasar terdekat yang ada tempat atau lokasi vaksinnya.
"Jadi dijadikan satu, dan teman-teman Puskesmas pasti sudah melakukan pemantauan sebelum melakukan vaksinasi," ujarnya.
Selama proses vaksinasi, seluruh petugas maupun penerima vaksin diwajibkan tetap menjaga protokol kesehatan, terutama tidak berkerumun. (K24)