Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiakan Sapi Potong di Malang Perkuat Ketahanan Daging

Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah penghasil sapi potong terbesar di Jawa Timur.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Azka Subhan Aminurridho menunjukkan sapi potong program Klaster Pembiakan Sapi Potong di Desa Senggreng Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang./Ist
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Azka Subhan Aminurridho menunjukkan sapi potong program Klaster Pembiakan Sapi Potong di Desa Senggreng Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang./Ist

Bisnis.com, MALANG — Kantor Perwakilan Bank Indonesia mendukung pembiakan sapi potong di di Desa Senggreng, Kec. Sumberpucung, Kab. Malang untuk mendukung pencapaian swasembada daging sapi pada 2026.

Kepala Perwakilan BI Malang Azka Subhan Aminurridho mengatakan komoditas sapi merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi. Terdapat kesenjangan antara ketersediaan daging sapi dengan kebutuhan daging Nasional.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kebutuhan daging sapi dan kerbau secara nasional untuk 2021 mencapai 696.956 ton, sementara ketersediaan daging sapi atau kerbau lokal hanya 473.814 ton sehingga dibutuhkan impor sebesar 47 persen.

Dalam rangka mempercepat pencapaian peningkatan produksi daging di dalam negeri guna memenuhi permintaan konsumsi masyarakat Indonesia, mengurangi ketergantungan impor terhadap daging dan ternak bakalan, Kementerian Pertanian meluncurkan program Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (UPSUS SIWAB). Upaya ini dilakukan sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada daging sapi pada 2026.

Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah penghasil sapi potong terbesar di Jawa Timur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Timur Tahun 2019 populasi sapi potong di Kabupaten Malang mengalami peningkatan tiap tahunnya, dan tersebar di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Wajak, Sumberpucung, Kalipare, Gedangan dan Singosari.

“Dalam mendukung pencapaian swasembada daging sapi, pada 2020 KPw BI Malang melakukan inisiasi pengembangan Klaster Pembiakan Sapi Potong di Desa Senggreng Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang,” katanya di Malang, Rabu (9/6/2021).

Menurut dia, inisiasi awal klaster dimulai dengan program Inseminasi Buatan (IB) bekerja sama dengan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang berpotensi untuk pengembangan klaster sapi potong karena banyaknya populasi sapi potong yang tersebar di beberapa dusun, yaitu Ngrancah (329 ekor), Dusun Kecopokan (276 ekor), Dusun Krajan (75 ekor), dengan sebaran terbanyak berupa sapi betina/indukan.

Populasi sapi potong, kata dia, 90 persen usaha dilakukan oleh peternakan rakyat yang skala usahanya kecil dan belum berorientasi pada produksi bisnis, pemberian pakan sangat tergantung pada ketersediaan sumber daya alam yang ada sehingga kualitas dan kuantitas pakannya masih rendah.

Program pendampingan Klaster Pembiakan Sapi Potong yang dilakukan KPw BI Malang bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan Inseminasi Buatan, penguatan kelompok ternak sapi potong, perbaikan manajemen pembiakan sapi potong mulai dari pemilihan indukan, pemeliharaan kandang dan sistem pemasaran. Dilakukan pula, penyediaan pakan ternak secara mandiri dengan pembuatan konsentrat dan complete feed berbasis pakan lokal serta pengolahan limbah menjadi usaha cacing untuk pakan ternak dan ikan serta pengolahan pupuk organik untuk kebutuhan pertanian dan sayuran.

“Program Inseminasi Buatan pada tahap awal yang dilakukan KPw BI Malang pada 2020 dilakukan pada 53 ekor sapi di kelompok ternak Wijikamulyan di Desa Senggreng,” jelasnya.

Program pembibitan sapi potong ini dilakukan melalui adopsi teknologi peternakan yaitu persilangan ternak lokal dengan ternak yang bersumber dari bibit unggul melalui Inseminasi Buatan.

Pelaksanaan IB, kata Azka, menggunakan teknologi double dose dengan model waktu dua dan delapan jam untuk mengoptimalkan tingkat keberhasilan kebuntingan sapi. Pelatihan yang telah dilakukan untuk meningkatkan kapasitas SDM kelompok ternak Wijikamulyan yaitu pelatihan kepada inseminator, pelatihan inseminasi buatan, pelatihan manajemen administrasi dan keuangan, serta pelatihan pembuatan pakan ternak.(K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper