Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengoptimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari pengelolaan Pelabuhan Paciran Lamongan seiring dengan rencana pembenahan kawasan pelabuhan tersebut.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini pemerintah sedang merencanakan pembangunan Pelabuhan Paciran pada 2021 - 2022 dengan menambah terminal kargo.
"Saya minta ada penambahan untuk terminal kargo di Paciran Lamongan. Jika itu selesai saya targetkan bisa menaikkan 2 kali lipat dari income yang didapatkan, karena ini (Paciran) salah satu yang bisa mendulang PAD saat pandemi tahun kemarin,” katanya dikutip dalam rilis, Senin (24/5/2021).
Dia mengatakan UPT Pelabuhan Pengumpang Regional Lamongan yang berada di Jl. Raya Daendles, Paciran Lamongan ini pada tahun lalu mencatatkan kinerja yang signifikan meskipun dalam kondisi pandemi.
"Selama pandemi kita memang terapkan pengurangan penumpang hingga 50 persen dari kapasitas, sehingga jumlah penumpang kapal menurun drastis. Namun yang jadi kekuatan pelabuhan di sini adalah layanan kargo yang tahun lalu meningkat 400 persen,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan Jatim, jumlah penumpang di Palabuhan Paciran pada 2019 mampu mencapai 17.571 penumpang. Namun pada 2020 hingga April 2021 ini anjlok menjadi hanya 9.079 penumpang.
Baca Juga
Sementara, layanan angkutan barang atau kargo justru meningkat yakni pada 2019 tercatat mencapai 21.500 ton, lalu pada 2020 hingga April 2021 sudah mencapai 198.550 ton.
Selama ini Pelabuhan Paciran sendiri telah melayani kapal barang dengan beberapa komoditi seperti limestone dengan tujuan Cilegon sebanyak 7.500 ton/bulan, dolomithe tujuan Palembang (Pupuk Sriwijaya) sebanyak 3.000 ton/bulan, dan kalsium ke Kalimantan sebanyak 184 kontainer/bulan.
Kepala Dishub Jatim Nyono menjelaskan tahun ini pihaknya telah menyediakan armada kapal penumpang secara rutin yang berlabuh di Pelabuhan Paciran guna mencapai target pengoperasian secara penuh.
“Sejalan dengan itu pembenahan pelabuhan dan penyediaan armada, kami targetkan PAD dari layanan ini, terutama kargo bisa mencapai Rp1,5 miliar, naik dibandingkan 2019 yang hanya Rp250 juta, lalu pada 2020 mencapai Rp800 juta,” ujarnya.
Adapun armada yang telah disiapkan di pelabuhan tersebut adalah KMP Giliyang rute Paciran-Bawean beroperasi Senin dan Rabu dengan kapasitas 240 penumpang, kendaraan roda empat sebanyak 15 unit dan kendaraan roda dua sebanyak 25 unit.
Kemudian ada KMP Drajat Paciran dengan rute Paciran-Bahour, Kalimantan Tengah yang beroperasi setiap Jumat dengan kapasitas 380 penumpang, termasuk kendaraan roda empat sebanyak 20 unit, dan roda dua sebanyak 30 unit.
Armada lainnnya yakni KMP Dharma Kencana dengan rute Paciran-Garongkong, Sulawesi Selatan beroperasi setiap Kamis dengan kapasitas 525 penumpang, termasuk kendaraan roda empat sebanyak 53 unit, dan kendaraan roda dua sebanyak 25 unit.