Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Pemkab Situbondo untuk mengoptimalkan layanan perizinan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk menggaet investor, terutama dalam menyambut percepatan proyek kawasan Selingkar Ijen.
Khofifah mengatakan kawasan Selingkar Ijen yang meliputi 3 daerah yakni Kabupaten Situbondo, Banyuwangi dan Bondowoso ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang dalam Perpres No.80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di Jatim.
“Untuk itu, kita harus gerak cepat. Pemkab Situbondo harus memprioritaskan layanan perizinan PTSP untuk menggaet investor sehingga proses investasi di Situbondo bisa lebih cepat, dan pertumbuhan ekonomi bisa lebih bergeliat,” katanya dikutip dalam rilis, Rabu (3/3/2021).
Dia mengatakan Jatim sangat optimistis bahwa kawasan Selingkar Ijen akan menjadi kawasan wisata alam yang mempunyai daya pikat tersendiri karena memiliki keunggulan fenomena alam yang tidak dimiliki daerah lain.
“Agar segera terealisasi, maka Situbondo harus cepat mensinkronkan kembali antara Project Management Office (PMO) di Provinsi Jatim yang ada di Bappeda Jatim dan PMO tingkat pusat yang ada di Kemenko Perekonomian,” katanya.
Selain itu, lanjut Khofifah, Situbondo juga harus memaksimalkan kerja sama antar daerah dalam upaya pengembangan kawasan Selingkar Ijen ini sehingga sektor unggulan di masing-masing daerah kawasan ini bisa tergarap dengan baik, misalnya seperti sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Baca Juga
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal PTSP (DPMPTSP) Jatim, kinerja investasi di Kabupaten Situbondo pada semester I/2020 terdapat penerbitan Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) sebanyak 1.227 proyek dengan modal usaha Rp0,07 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 2.546 orang. Dari izin usaha skala UMK tersebut, Situbondo berkontribusi sebesar 3 persen dari total IUMK yang diterbitkan di seluruh Jatim.
Sementara realisasi kinerja investasi berdasarkan Penanaman Modal Asing (PMA) di Situbondo pada periode tersebut yakni ada 11 perusahaan dengan total investasi Rp0,08 triliun dan menyerap 395 tenaga kerja. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat ada 9 perusahaan yang menyerap 35 tenaga kerja.