Bisnis.com, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong agar pemerintah kota/kabupaten terus meningkatkan kapasitas ruang perawatan pasien Covid-19 meski tren Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit rujukan sudah berangsur menurun.
Khofifah mengungkapkan tingkat BOR di rumah sakit di Jatim saat ini sudah menjadi 67 persen untuk rumah sakit dengan kamar ICU, dan kamar non-ICU sudah mencapai 55 persen, padahal Januari lalu sempat mencapai 79 persen.
“Meskipun sudah turun, tapi saya mendorong agar masing-masing daerah terus menambah kapasitas ruang perawatan, baik isolasi biasa maupun dengan ICU,” katanya, Senin (8/2/2021).
Selain itu, lanjutnya, pemerintah kota/kabupaten juga diminta untuk mengintensifkan kembali protokol kesehatan dan memperkuat tracking, sistem dan manajemen tracing hingga perbaikan perawatan.
“Termasuk meningkatkan fasilitas kesehatan terutama tempat tidur, ruang ICU dan tempat isolasi,” imbuhnya.
Menurut Khofifah, turunnya tingkat BOR rumah sakit di Jatim ini merupakan bagian dari hasil pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlangsung sejak 11 Januari hingga saat ini.
Baca Juga
PPKM di Jatim, katanya, juga menunjukkan hasil signifikan berdasarkan penurunan zona merah yang tersisa 2 daerah yakni Kabupaten Madiun dan Trenggalek, serta menurunnya penambahan kasus harian yang sebelumnya sempat mencapai 800 - 1.000 kasus per hari, kini rerata sudah di bawah 700 - 500 kasus per hari.
Diketahui Jatim melaksanakan PPKM tahap pertama pada 11 - 25 Januari 2021 di 15 kota/kabupaten pada tahap pertama. Kemudian pada tahap kedua yakni 26 Januari - 8 Februari ini dilakukan di di 17 daerah.
Daerah yang melaksanakan PPKM tahap kedua di antaranya Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kediri, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Pamekasan dan Tuban
Berdasarkan pantauan situs Jatim Tanggap Covid-19, per 7 Februari 2021 total kasus positif Covid-19 di Jatim mencapai 117.851 kasus. Dari jumlah itu sebanyak 103.219 orang atau 87,58 persen telah sembuh, sebanyak 8.152 orang atau 6,92 persen orang meninggal dunia, dan sebanyak 6.480 orang masih dalam perawatan.