Bisnis.com, SURABAYA - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya menyebut tren permintaan plasa konvalesen di Surabaya rerata mencapai 75 kantong per hari.
Kepala PMI UDD Kota Surabaya dr. Budi Arifah mengatakan sebanyak 75 permintaan per hari itu masih belum bisa dipenuhi mengingat belum banyak plasma konvalesen yang berhasil dikumpulkan.
“Sejak Juli 2020 hingga saat ini, PMI Surabaya baru bisa mengumpulkan sebanyak 3.000 kantong plasma konvalesen, sementara permintaan per harinya sangat tinggi,” katanya, Kamis (21/1/2021).
Dia menjelaskan sulitnya mengumpulkan plasma konvalesen bukan hanya dari kerelaan dan kesediaan para penyintas Covid-19 yang mau mendonorkan, tetapi juga adanya persyaratan yang ketat.
Sejumlah persyaratan bagi pendonor plasma konvalesen ini cukup banyak di antaranya penyintas harus bebas keluhan minimal 14 - 28 hari terakhir, lalu harus berusia 17 - 60 tahun dengan berat badan lebih dari 55 kg.
“Selain itu harus memiliki kadar antibodi dan total liter antibodi igG spesifik Covid-19. Untuk itu mereka yang mendaftar donor pun harus dilakukan skrining administrasi dan pemeriksaan darahnya,” jelasnya.
Baca Juga
Sehingga, lanjutnya, masih sering banyak calon pendonor yang akhirnya tidak lolos untuk mengikuti donor plasma, dan mengakibatkan jumlah pasokan dengan permintaan tidak sebanding.
“Kami pun mengimbau kepada para penyintas untuk dapat melakukan donor plasma karena sangat dibutuhkan bagi para penderita Covid-19 utamanya mereka yang bergejala sedang hingga berat,” imbuh Budi.