Bisnis.com, SURABAYA - Provinsi Jawa Timur direncanakan bakal mendapatkan alokasi baru vaksin Covid-19 sebanyak 120.000 dosis yang diperkirakan tiba pada awal Februari mendatang.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, mengatakan pada tahap awal pelaksanaan vaksinasi ini memang hanya ada 3 daerah prioritas yakni Surabaya, Sidoarjo dan Gresik yang ketiganya akan memulai proses vaksin pada 15 Januari 2021.
“Tahap awal memang prioritas hanya 3 daerah ini, tapi dalam waktu dekat harapannya proses vaksinasi dapat segera tersebar ke 38 kota/kabupaten di Jatim,” katanya seusai mendapatkan suntikan vaksin pertama di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (14/1/2021).
Dia mengatakan sebagai upaya percepatan proses vaksinasi ini, pihaknya terus melakukan pelatihan kepada para vaksinator yang akan bertugas menyuntikan vaksin kepada para penerimanya.
“Pada periode 4 Januari-Maret ini, kami memberikan pelatihan kepada vaksinator total sebanyak 7.200 orang, dan hari ini sudah ada 2.404 vaksinator yang tersebar di 435 di rumah sakit rujukan dan 900 an di Puskesmas,” imbuhnya.
Emil yang menjadi orang pertama disuntik vaksin di Jatim itu mengungkapkan proses vaksin perdana ini berlangsung dengan lancar, meskipun sempat was-was.
Baca Juga
“Saya merasa lega dan sedikit deg-degan, mungkin cukup manusiawi, lalu bagi penerima vaksin ini tadi harus melalui proses Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) selama 30 menit,” ujarnya.
Emil kembali mengingatkan bahwa vaksin memang membuka harapan baru untuk terbebas dari pandemi tetapi bukan berarti Sudah tidak perlu menerapkan protokol kesehatan. Seluruh masyarakat masih tetap diimbau untuk disiplin 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak).
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar mengajak seluruh pengurus dan warna NU untuk ikut berperan Serta dalam mensukseskan program vaksinasi Covid-19 yang dimulai 14 Januari 2021 di Jatim.
Marzuki di sela-sela pelaksanaan vaksinasi perdana Jatim di halaman Gedung Grahadi Surabaya menjelaskan, ajakan ini mengacu pada imbauan nomor 818/PW/A11/L/1/2021, yakni berdasarkan hasil Bahtsul Masa'il PWNU Jatim tentang diperbolehkannya penggunaan vaksin yang sudah teruji manfaatnya untuk menambah kekebalan kesehatan dan imunitas tubuh di masa pandemi.
“Secara umum seluruh kader, pengurus, kyai, ponpes dan lembaga dibawah naungan NU Jatim, sejalan dan satu sikap dalam program vaksinasi ini," katanya, Kamis (14/1/2021).
Dia menambahkan jika ada isu penolakan vaksinasi dari kalangan pondok pesantren, pihaknya masih belum mengetahui pasti pondok pesantren mana yang menolak dan apa alasan penolakan tersebut.
Sorang Youtuber atau influencer asal Malang Jawa Timur Bayu Eko Muktito alias Bayu Skak menyebut jika dalam proses pemilihan peserta vaksin Covid-19 tidak ada unsur paksaan dari pemerintah.
Seusai menerima suntikan vaksin perdana di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (14/1/2021), Bayu menceritakan awal mula mendapatkan tawaran untuk menerima vaksin karena sebagai influencer dianggap memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi keamanan vaksin.
“Sebelumnya ini, saya dihubungi langsung oleh Pemprov Jatim, dari asisten Bu Khofifah bahwa ada mandat kalau nama saya masuk untuk mewakili Jatim, mau atau tidak, dan saya langsung bilang mau. Bukan berarti dipaksa, karena kalau pun enggak mau, mereka akan menghargai itu, kalau mau akan disiapkan segala sesuatunya,” jelasnya, Kamis (14/1/2021).
Dia pun berpesan kepada anak-anak muda atau milenial di Jatim agar jangan memiliki pemikiran yang aneh-aneh tentang vaksin bahkan untuk yang tidak tahu informasi sebenarnya.