Bisnis.com, MALANG - Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia Malang mengindikasikan bahwa optimisme kegiatan usaha tetap tumbuh positif pada triwulan I/2021.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang Azka Subhan Aminurridho mengatakan optimisme itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) prakiraan kegiatan usaha sebesar 5,98 persen lebih tinggi daripada SBT -1,75 persen (realisasi SBT triwulan IV/2020).
“Industri pengolahan diperkirakan masih mencatat kinerja usaha positif meskipun lebih rendah dibandingkan realisasi periode sebelumnya, sebagaimana terindikasi dari SBT prakiraan sebesar 2,23 persen,” katanya di Malang, Kamis (14/1/2021).
Responden menyampaikan pertumbuhan positif kinerja usaha terutama didorong oleh permintaan yang masih relatif baik. Hal ini juga diikuti oleh sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan dengan SBT prakiraan sebesar 0,84persen.
Sementara itu, kata dia, kontraksi diprakirakan terjadi pada kegiatan usaha di sektor perdagangan, hotel, dan restoran (SBT -1,32persen). Kontraksi kegiatan usaha sejalan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Januari 2021.
Pada triwulan IV/2020, kondisi keuangan perusahaan menunjukan perbaikan. Berdasarkan kondisi likuiditasnya, Saldo Bersih (SB) likuiditas perusahaan tercatat sebesar 6,35 persen setelah triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar -6,78 persen.
Baca Juga
Sejalan dengan hal tersebut, ujar Azka, kemampuan perusahaan untuk mencetak laba (rentabilitas) pada triwulan IV/2020 menunjukan perbaikan dengan SB sebesar 1,72 persen setelah triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar -10,71 persen.
Hal ini juga diikuti perkembangan realisasi investasi pada triwulan IV/2020 menunjukan perbaikan dengan SBT sebesar 4,85 persen setelah periode sebelumnya tercatat terkontraksi SBT sebesar -9,66 persen.
Peningkatan realisasi investasi tertinggi terjadi pada sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan motor (SBT 5,40 persen) dan sektor Konstruksi (SBT 2,28 persen).
Berdasarkan Prompt Manufacturing Index (PMI) – Bank Indonesia,kata dia, kinerja Industri Pengolahan triwulan IV/2020 terindikasi mengalami peningkatan dengan indeks PMI-BI sebesar 30,00 persen, setelah periode sebelumnya tercatat PMI – BI sebesar 24,27 persen dan 27,27 persen pada triwulan yang sama tahun lalu.
Perbaikan terjadi pada hampir seluruh komponen pembentuk PMI-BI, terutama volume produksi dengan indeks 14,22 persen ditopang oleh penerimaan barang input yang lebih cepat, serta jumlah tenaga kerja dengan indeks 8,97 persen.
PMI-BI triwulan I/2021 diprakirakan sebesar 28,36 persen, lebih rendah dari pada triwulan IV/2020.
Hal ini sejalan dengan kinerja sektor industri pengolahan yang diperkirakan masih mencatat kinerja usaha positif meskipun lebih rendah dibandingkan realisasi periode sebelumnya.(K24)