Bisnis.com, MALANG - Universitas Brawijaya berharap program vaksinasi Covid-19 secepatnya menyasar kampus karena sangat dibutuhkan akademisi, mahasiswa, dan tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya.
Rektor Universitas Brawijaya Prof Nuhfil Hanani mengatakan tenaga kesehatan dari UB banyak berkiprah di Rumah Sakit UB serta mereka yang bertugas merawat pasien di sejumlah rumah sakit lainnya.
"Banyak tenaga medis, mahasiswa dan tenaga PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) yang bertugas di RSUD Dr Saiful Anwar Malang, juga rumah sakit umum negeri dan swasta lainnya," katanya kepada wartawan usai Rapat Terbuka Dies Natalis UB ke-58 secara virtual, Selasa (5/1/2021).
Terkait penanganan Covid-19, UB sudah menerima alat polymerase chain reaction (PCR) dari Kementerian Kesehatan. Bantuan PCR itu berkaitan dengan peran UB dalam membantu pemerintah secara aktif menangani Covid-19.
Program vaksinasi Covid-19 diharapkan cepat merambah kampus mengingat kasus positif di perguruan tinggi tersebut meningkat pada Desember 2020.
Sejauh ini RS UB membantu menyediakan ruang transit perawatan pasien Covid-19 saat kapasitas perawatan sejumlah rumah sakit dan safe house melebihi kapasitas.
Baca Juga
Dalam menekan kasus Covid-19 di lingkungan kampus, maka Rektor UB menerbitkan Instruksi Rektor No. 9644 Tahun 2020 tanggal 24 November 2020 tentang Penegakan Protokol Kesehatan dan Pencegahan Penularan Covid-19 di Lingkungan Universitas Brawijaya.
Selain itu, rektorat UB mengupayakan untuk meningkatkan screening bagi warga kampus yang terpapar atau memiliki gejala Covid-19.
Adapun hasil analisis presensi digital selama hari kerja ditemukan ada yang positif Corona. Bagi yang positif itu diminta isolasi mandiri atau berobat ke rumah sakit.
Sedangkan upaya lainnya dalam menekan lonjakan kasus Covid-19 melalui pemeriksaan rutin baik rapid antibodi maupun rapid antigen. Hal itu dilakukan guna mencegah meluasnya penularan.(K24)