Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Energi Berkelanjutan, Guru Besar UB Temukan Inovasi Pemanasan

Guru Besar Bidang Ilmu Energi dan Pembakaran Gas FT Universitas Brawijaya (UB), Prof Agung Sugeng Widodo, menemukan inovasi pemanasan yang menghemat energi.
Guru Besar Universitas Brawijaya (UB) Prof Agung Sugeng Widodo / Bisnis-Choirul Anam
Guru Besar Universitas Brawijaya (UB) Prof Agung Sugeng Widodo / Bisnis-Choirul Anam

Bisnis.com, MALANG — Guru Besar Bidang Ilmu Energi dan Pembakaran Gas pada Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB), Prof Agung Sugeng Widodo, menemukan inovasi pemanasan yang bisa menghemat energi sehingga dapat mendukung program energi berkelanjutan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Menurut Widodo, pemanfaatan energi fosil merupakan tantangan global, termasuk semakin meningkatnya kebutuhan dan dampak penggunaannya kepada lingkungan.

Penggunaan energi yang intensif tidak hanya banyak menyebabkan emisi karbon tetapi juga meningkatkan ketergantungan pada sumber daya yang tidak terbarukan.

Hal ini membutuhkan inovasi dalam teknologi pembakaran dan efisiensi energi, dengan fokus utama pada penelitian dan pengembangan global.

"Saya menawarkan konsep I-SMS (Inovasi Selubung Material dan Sirip), sebuah reflektor panas bersirip yang berfungsi untuk menangkap dan memantukan kembali panas dari kompor konvensional untuk efisiensi termal," kata Agung Sugeng Widodo dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar di UB, Selasa (22/4/2025).

Menurut Widodo, jarak antara selubung dan loading memengaruhi efisiensi gas. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa reflektor panas atau penutup memiliki kemampuan untuk meningkatkan efisiensi kompor LPG.

"Berbagai material dan dimensi reflektor dilaporkan menghasilkan tingkat peningkatan yang berbeda. Selain itu, sitat reflektif material juga memengatuhi kemampuannya untuk memantulkan panas," ujarnya.

Menurutnya, I-SMS membuktikan bahwa penambahan selubung dengan material dan konfigurasi tertentu pada sistem pemanasan air dapat menaikan efisiensi sebesar ±8% karena proses penangkapan dan pemantulan panas yang terisolasi di dalam selubung. 

Konsep ini, tidak hanya menambahkan material ke dalam sistem, tetapi juga menerapkan sirip dengan sudut tertentu untuk menghasilkan efisiensi maksimal. 

Meskipun sistem menjadi lebih kompleks dan memerlukan perawatan lebih intensif, inovasi ini merupakan terobosan signifikan dalam efisiensi energi.

"Dengan I-SMS, kita dapat mengurangi pemborosan energi, meningkatkan performa pemanasan, dan menghadirkan solusi lebih ramah lingkungan," kata Widodo. 

Menurutnya, prototipe dari I-SMS belum ada. Karena itulah, dirinya akan mengkomunikasikan terkait penemuan tersebut ke industri agar dibuat produknya secara massal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper