Bisnis.com, BLITAR — Kabupaten Blitar siap memasok bahan-bahan makanan ke Tasikmalaya selain telur.
Bupati Blitar Rijanto mengatakan komoditas telur ayam negeri asal daerah tersebut sudah berhasil menembus pasar di Tasikmalaya, Provinsi Jabar. Namun produk bahan-bahan lain yang juga banyak dihasilkan peternak dan petani asal Kab. Blitar juga berpotensi dikirim ke Tasikmalaya karena produksinya banyak.
“Harapan kami, ke depan antara Tasikmalaya dengan Blitar ini tidak hanya bekerja sama dalam pengiriman telur, tetapi bahan-bahan makanan lain yang dibutuhkan. Kami siap mengirim ayam pedaging, kami siap kirim telur bebek, kami siap mengirim cabai,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (15/9/2020).
Pemerintah Kabupaten Blitar lewat TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Kabupaten Blitar bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya terkait pengiriman telur ayam yang ditandai dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) secara virtual di Ruang Transit Kantor Bupati Blitar, Senin (14/09/2020).
Terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Blitar Adi Andaka mengatakan populasi ayam petelur di Kab. Blitar saat ini mencapai 21 juta ekor, ayam pedaging 4,5 juta setiap periode panen setiap 32-34 hari sekali, sapi pedaging 155.000 ekor, sapi perah rakyat 18.000 ekor, sapi perah di usaha peternakan Greenfield 10.000 ekor, kambing 180.000 ekor, dan ikan budidaya 27.000 ton/tahun.
Kota Tasikmalaya, kata Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera (Putera) Blitar Sukarman, menyerap 176 ton dalam periode Januari 2020 sampai Juli. Dibanding dengan produksi telur asal Kab. Blitar yang mencapai 1.000 ton/hari, angka penyerapan telur ke daerah itu belum besar, namun berpotensi berkembang.
Baca Juga
Rijanto mengungkapkan pengiriman bahan-bahan makanan selain telur ke Tasikmalaya berhasil direalisasikan, maka peternak dan petani asal Kab. Blitar tentu lebih sejahtera karena ada perluasan pasar dan akan mempengaruhi pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Blitar.
Dia juga berharap, perluasan produk-produk pertanian dan peternakan itu bisa terjadi sehingga tidak saja berhasil menjangkau pasar di Tasikmalaya dan DKI namun juga ke daerah-daerah lain.
Di sisi lain, institusi ekonomi di Kab. Blitar yang menangani masalah itu juga harus kuat. Karena itulah Pemkab Blitar juga melakukan kerja sama dengan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Jatim terkait pembinaan-pembinaan koperasi yang ada di Kabupaten Blitar khususnya koperasi Putera Blitar yang mengelola telur dan koperasi ayam pedaging.
Ketua Dekopin Wilayah Jawa Timur Slamet Sutanto mengapresiasi dan menyambut baik kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Blitar dengan Dekopin. “Ini pertama kalinya di Indonesia, Pemerintah Daerah melakukan MoU dengan Dekopin,” ucapnya.
Ke depan Dekopinda, kata dia, akan terus bekerja sama dengan Pemkab Blitar untuk penguatan kelembagaan koperasi dan manajemen keuangannya agar pengelolaan lebih baik dan profesional.(K24)