Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekspor Jatim Mulai Naik

Ekspor pada Juni 2020 mulai meningkat 23,25 persen dibandingkan Mei 2020.
Aktivitas bongkar muat di dermaga Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS), Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur./Antara-Zabur Karuru
Aktivitas bongkar muat di dermaga Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS), Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur./Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, SURABAYA – Kinerja ekspor non migas di Jawa Timur pada Juni 2020 mulai meningkat 23,25 persen dibandingkan Mei 2020 yakni Juni mampu merealisasikan sebesar US$1,35 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan peningkatan ekspor juga terjadi terhadap barang migas yakni mencapai US$39,29 juta atau naik 116,65 persen dibandingkan Mei 2020.

“Namun memang ekspor kita pada Juni 2020 masih terbilang turun hingga 8,06 persen jika dibandingkan periode tahun lalu yakni tahun lalu mencapai US$1,51 miliar (migas maupun non migas),” katanya dalam Zoom Meeting BPS Jatim, Rabu (15/7/2020).

Dia mengatakan kinerja ekspor Jatim memang sempat terganggu pada Mei 2020 salah satunya akibat pandemi Covid-19. Tercatat nilai ekspor pada Mei 2020 mencapai US$1,25 miliar atau turun 8,25 persen dibandingkan April 2020, bahkan anjlok 30,28 persen dibandingkan April 2019.

“Khusus ekspor nonmigas pada Mei itu hanya US$1,24 miliar atau turun 9,53 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” imbuhnya.

Secara kumulatif dari Januari – Juni 2020 total kinerja ekspor Jatim yakni sebesar US$9,64 miliar atau turun 2,77 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Dadang menyebutkan peningkatan ekspor nonmigas Jatim pada Juni 2020, didorong oleh komoditas unggulan yakni golongan barang tembaga dengan nilai transaksi US$112,84 juta atau naik 11,49 persen dibanding bulan sebelumnya, disusul komoditas kayu dan barang dari kayu sebesar US$106,47 juta atau naik 18,93 persen, dan selanjutnya komoditas golongan lemak dan minyak hewan/nabati US$102,36 juta atau naik 0,52 persen.

“Golongan barang dari tembaga ini menyumbang 9,09 persen dari total ekspor non migas kita dan banyak diekspor ke China, lalu kayu dan barang dari kayu menyumbang 7,88 persen yang kebanyakan dikirim ke Jepang, selanjutnya lemak/minyak nabati menyumbang 7,57 persen dengan tujuan utama ekspor ke China,” jelasnya.

Dia menambahkan, secara total ekspor nonmigas pada periode tersebut sasaran negaranya adalah China, Jepang dan Amerika Serikat, termasuk kawasan Asean masih menjadi negara tujuan utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper