Bisnis.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan siap mendukung dan mendampingi pelaku usaha agar kinerja ekonominya pulih di tengah pandemi Covid-19.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini pemerintah mulai melakukan pemulihan aktivitas perdagangan dan industri yang diharapkan mampu kembali menggerakkan kinerja perekonomian.
“Pemprov Jatim akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk mengatasi hambatan perdagangan baik itu bea masuk maupun regulasi ekspor/impor di beberapa negara,” katanya, Selasa (23/6/2020).
Dia menjelaskan pandemi berimbas terhadap neraca perdagangan luar negeri, sehingga aktivitas produksi industri juga menurun lantaran ada pembatas aktivitas sosial. Meski begitu, neraca perdagangan Jatim selama Januari – Mei 2020 relatif lebih baik, komoditas perhiasan permata juga masih mampu menopang kinerja ekspor Jatim.
“Perhiasan/permata menjadi penyelamat bagi ekspor non migas kita pada masa pandemi ini. Kondisi prekonomian global yang tidak pasti mendorong masyarakat untuk memilih perhiasan/permata sebagai sarana investasi yang aman dan memadai,” katanya.
Di samping itu, sektor industri makanan dan minman serta produk kesehatan juga diyakini memiliki potensi ekspor yang bagus. Untuk itu, Pemprov Jatim akan mendorong sektor-sektor potensial tersebut sebagai penopang pemulihan ekonomi.
Baca Juga
“Industri makanan dan minuman merupakan salah satu komoditas unggulan Jatim dengan kontribusi sebesar 34,96 persen terhadap sektor industri pengolahan, sedangkan industri kimia, farmasi dan obat tradisional berkontribusi sebesar 6,47 persen,” imbuhnya.
Di sisi lain, dalam penanganan Covid-19, Pemprov Jatim berupaya meningkatkan testing dan tracing terhadap PDP maupun OTG melalui tes massal yang digelar Dinkes Kota/Kabupaten maupun Tim Covid-19 Hunter Jatim agar tepat sasaran dalam memberikan treatment.
Upaya tes massal berupa Rapid Test, Tes Cepat Molekuler (TCM), dan Polymerase Chain Reaction (PCR) totalnya sudah sebanyak 213.211 tes. Dari upaya testing sebanyak 16.051 tes, hasilnya ada 496 orang yang reaktif, lalu dilakukan swab dan ternyata ditemukan 115 kasus.
“Semakin massifnya testing dan tracing yang dilakukan maka akan terjadi peningkatan jumlah kasus positif Covid-19,” katanya.
Khofifah menambahkan, saat ini laboratorium yang bisa melakukan pemeriksaan PCR meningkat dari 11 laboratorium rujukan menjadi 27 laboratorium rujukan. Serta, untuk pemeriksaan TCM meningkat dari 12 laboratorium menjadi 17 laboratorium. Dari total laboratorium itu, kini Jatim mampu melakukan tes sebanyak 53.503 tes/minggu, atau meningkat dari sebelumnya hanya 43.296 tes/minggu.