Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan sedikitnya 34.650 alat pelindung diri (APD) untuk 1.286 pondok pesantren (Ponpes) yang berencana membuka kembali kegiatan belajar mengajar pada masa new normal.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan pihaknya akan melakukan mitigasi dan sinergi agar bisa menerapkan protokol kesehatan bagi pondok pesantren yang akan menyambut santri yang kembali melakukan aktivitas dalam koridor new normal.
"Sesuai dengan maklumat PWNU, pembukaan pembelajaran santri di pesantren menjadi kewenangan masing-masing pengasuh pondok pesantren, tetapi santri yang tidak ada pendidikan formal dan hanya program ngaji, mereka bisa langsung masuk ke pondok dengan memperhatikan protokol kesehatan ,” katanya, Senin (1/6/2020) malam.
Dia menjelaskan, santri yang menjadi siswa di madrasah akan mengikuti kegiatan belajar mengajar per 2 Juni 2020 tetapi dengan belajar di rumah.
Sedangkan santri yang hanya ikut program mengaji atau bukan siswa pendidikan formal sudah bisa kembali ke pesantren untuk mengikuti pendalaman pembelajaran keagamaan mengingat tahun ajaran baru biasa dilakukan di bulan Syawal tahun Hijriah.
Selain memberikan APD, Pemprov Jatim juga menyalurkan 464.182 buah masker dan 92.836 blister vitamin C untuk santri, serta 52.759 masker dan 52.759 blister vitamin C untuk ustadz dan ustadzah.
Baca Juga
"Kita juga distribusikan bantuan tempat cuci tangan sebanyak 18.564 buah untuk pesantren, 981.122 botol hand sanitizer untuk ustaz dan ustazah," imbuh Khofifah.
Dia menambahkan upaya penyemprotan disinfektan di lingkungan pondok pesantren juga akan dilakukan dengan melibatkan warga sekitar sebagai petugas semprot melalui program cash for work atau padat karya tunai.
"Bantuan sembako untuk ustaz dan ustazah yang bermukim juga kita siapkan, totalnya ada 44.845 orang ustaz dan ustazah yang akan menerima bantuan," imbuh Mantan Menteri Sosial itu.