Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebut hingga kini sudah ada 7.350 ruang observasi atau setara 86,3 persen di tingkat desa atau kelurahan untuk kebutuhan isolasi pemudik yang sudah terlanjur datang meski ada larangan mudik.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan penyiapan ruang observasi tersebut sebagai antisipasi jika ada pemudik yang sudah terlanjur tiba di kampung halamannya, dan juga digunakan untuk isolasi mandiri bagi para Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"Ketersediaan ruang observasi desa kita tertinggi dari seluruh Indonesia. Ini artinya para kepala desa, lurah punya komitmen luar biasa untuk menyiapkan pemeriksaan berlapis," katanya dalam konferensi pers, Selasa (21/4/2020) malam.
Dia mengatakan dari total ruang observasi yang ada, hingga kini sudah terpakai 299 ruang yang digunakan untuk karantina sebanyak 1.469 orang. Menurutnya, karantina di tingkat desa dapat mendekatkan ODP dengan keluarga.
"Kalau mereka [ODP] dirawat 14 hari masih bisa disapa dengan jarak physical distancing," katanya
Dia menambahkan Pemprov Jatim juga terus mendorong 6 kota/kabupaten lain yang belum maksimal dalam menyediakan ruang observasi di antaranya adalah Surabaya baru 17,53 persen, Blitar 14,29 persen, Malang 12,28 persen, Madiun 11,11 persen, Batu 8,33 persen, Probolinggo 6,9 persen.
Baca Juga
"Kami terimakasih bagi daerah yang sudah 100 persen menyediakan ruang observasi ini. Diharapkan 6 kota yang belum agar memaksimalkan area di kelurahannya suoaya observasi bisa didekatkan," imbuhnya.