Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Larang Mudik, Jatim Siap Ruang Observasi Corona di Desa

Ruang observasi tersebut sebagai antisipasi jika ada pemudik yang sudah terlanjur tiba di kampung halamannya, dan juga digunakan untuk isolasi mandiri bagi para Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Calon penumpang berjalan menuju bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di area pemberangkatan terminal Pulo Gebang, Jakarta, Selasa (21/4/2020)./Bisnis-Arief Hermawan P
Calon penumpang berjalan menuju bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di area pemberangkatan terminal Pulo Gebang, Jakarta, Selasa (21/4/2020)./Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebut hingga kini sudah ada 7.350 ruang observasi atau setara 86,3 persen di tingkat desa atau kelurahan untuk kebutuhan isolasi pemudik yang sudah terlanjur datang meski ada larangan mudik.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan penyiapan ruang observasi tersebut sebagai antisipasi jika ada pemudik yang sudah terlanjur tiba di kampung halamannya, dan juga digunakan untuk isolasi mandiri bagi para Orang Dalam Pemantauan (ODP).

"Ketersediaan ruang observasi desa kita tertinggi dari seluruh Indonesia. Ini artinya para kepala desa, lurah punya komitmen luar biasa untuk menyiapkan pemeriksaan berlapis," katanya dalam konferensi pers, Selasa (21/4/2020) malam.

Dia mengatakan dari total ruang observasi yang ada, hingga kini sudah terpakai 299 ruang yang digunakan untuk karantina sebanyak 1.469 orang. Menurutnya, karantina di tingkat desa dapat mendekatkan ODP dengan keluarga.

"Kalau mereka [ODP] dirawat 14 hari masih bisa disapa dengan jarak physical distancing," katanya

Dia menambahkan Pemprov Jatim juga terus mendorong 6 kota/kabupaten lain yang belum maksimal dalam menyediakan ruang observasi di antaranya adalah Surabaya baru 17,53 persen, Blitar 14,29 persen, Malang 12,28 persen, Madiun 11,11 persen, Batu 8,33 persen, Probolinggo 6,9 persen.

"Kami terimakasih bagi daerah yang sudah 100 persen menyediakan ruang observasi ini. Diharapkan 6 kota yang belum agar memaksimalkan area di kelurahannya suoaya observasi bisa didekatkan," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler