Bisnis.com, MALANG - Pemkot Malang dorong masyarakat galakkan gerakan Sedekah Oksigen, yakni menanam, untuk menjaga paru-paru kota dan mencegah banjir.
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan gerakan sedekah oksigen adalah satu program yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Malang. "Alhamdulillah sudah berjalan dan mendapat dukungan dari masyarakat, akademisi, dan stakeholder di Kota Malang, " katanya pada Gerakan Sesekah Oksigen di TPU Sukun Nasrani, Jumat (10/1/2020).
Oleh karena itu, dia berharap gerakan sedekah oksigen ini menjadi kebiasaan, menjadi budaya warga Kota Malang.
Dia juga berharap agar gerakan penanaman dan bersih-bersih menjadi suatu kebiasaan yang akan berdampak luar biasa dan jika dilakukan secara terus-menerus akan menjadi suatu peradaban yang pada akhirnya dapat mengurangi bencana banjir karena adanya resapan air.
Sedekah oksigen adalah gerakan menyumbang oksigen dengan cara menanam pohon atau tanaman sehingga dapat menambah kadar oksigen (O2) yang dibutuhkan manusia dan alam sekitar.
Tujuan dari sedekah oksigen ini adalah menjaga ketersediaan lahan sebagai resapan air, menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan perkotaan, menyumbang pengadaan Ruang Terbuka Hijau menjadi bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru kota), sebagai produsen oksigen dan penyerap air hujan.
"Gerakan sedekah oksigen merupakan sebuah program kepedulian terhadap lingkungan maka kami berupaya agar kegiatan serupa dapat terus berkesinambungan dan berkelanjutan. Kami sudah melaksanakan 2 (dua) kali kegiatan ini yaitu berlokasi di TPU Kasin dan Gading beberapa waktu lalu" ujar Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum, Taqruni Akbar.
Pohon yang ditanam kegiatan tersebut, yakni tumbuhan produktif seperti sukun, mahoni, kopi, kelor, nangka, durian, alpukat, matoa, dan mangga sehingga mempunyai nilai ekonomis.
Gebyar Sedekah Oksigen digelar Musyawarah Pimpinan Kecamatan (MUSPIKA) Sukun bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup, UPT Pengelolaan Pemakaman Umum, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Koeboeran Londo, Kampung Terapi Hijau, Mahasiswa Brawijaya dan paguyuban penjual jasa TPU Sukun Nasrani.(K24)