Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Mal di Surabaya Stagnan

APPBI Jawa Timur menyebutkan tingkat pertumbuhan properti mal di Jawa Timur terutama Surabaya pada tahun lalu masih tampak stagnan.
Salah satu sudut kota Surabaya, Jawa Timur/Antara-Zabur Karuru
Salah satu sudut kota Surabaya, Jawa Timur/Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, SURABAYA - Asosiasi Pengurus Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur menyebutkan tingkat pertumbuhan properti mal di Jawa Timur terutama Surabaya pada tahun lalu masih tampak stagnan.

Ketua APPBI Jatim, Sutandi Purnomosidi mengatakan pada tahun lalu masih belum ada pengembangan mal baru, kecuali Icon Mall Gresik dan eksisting sejumlah mal yang sudah ada di Surabaya sebelumya.

"Tahun lalu proyek mal masih didominasi oleh eksisting mal yang sudah ada, dan itu pun baru tahun ini ada mal yang sudah siap beroperasi," katanya, Senin (4/3/2019).

Sutandi menyebutkan ada 3 mal eksisting yang siap beroperasi tahun ini di antaranya seperti East Coast Center (ECC) 2 yang ditargetkan beropasi pada akhir tahun, perluasan Pakuwon Mall 3 direncanakan beroperasi pada September 2019, dan perluasan Galaxy Mall 3 yang rencananya beroperasi pada Februari 2019.

Dia mengatakan seperti di Pakuwon Mall, Royal Plaza dan Tunjungan Plaza yang memiliki okupansi sudah sampai 95%, sehingga tingkat kebutuhan mal di Surabaya masih tinggi terutama untuk mengakomodir kebutuhan ruang bagi para tenant-tenant.

"Tingkat konsumsi dalam negeri ini masih tinggi, dan daya beli masyarakat menengah juga tumbuh. Ini artinya potensi pasar masih sangat besar dan menjadi alasan bagi investor/tenant lokal dan asing untuk mau menyewa mal," katanya.

Tahun ini saja, lanjutnya, akan ada beberapa tenant bidang fashion dari brand asing yang bakal masuk ke Surabaya, seperti Max Fashion asal Dubai dan perluasan H&M serta Uniqlo.

"Kami melihat pertumbuhan ritel fashion tahun lalu itu bisa mencapai 8%-15%, tapi sejauh ini memang masih didominasi oleh brand lokal sebesar 60%, sisanya brand asing," ujarnya.

Dalam kesempatan yang berbeda, Senior Associate Director Colliers International, Ferry Salanto mengatakan hingga saat ini, mal masih menjadi destinasi untuk orang-orang di Surabaya. Pemenuhan gaya hidup masih menjadi alasan orang datang ke mal, seperti makan, minum, belanja dan hiburan.

"Kaum millennial masih akan jadi segmen pasar potensial. Mal dengan toko yang bisa selaras dengan permintaan milennial akan lebih diterima," katanya.

Dalam menghadapi tantangan di masa depan dan untuk menarik lebih banyak pengunjung, menurut Ferry, pemilik properti akan mulai melakukan pembaharuan baik dari sisi gedung, komposisi penyewa dan fasilitas di dalam mal seperti kenyamanan parkir, kebersihan toilet dan keberadaan mushola.

"Cara memajang dan jenis barang yang dijual juga akan menjadi faktor penarik bagi para pengunjung selain pengadaan potongan harga, termasuk komposisi penyewa F&B, produk busana dan bioskop akan jadi daya tarik," ujarnya.

Colliers mencatat, pada 2018, pasokan mal di Surabaya hanya tumbuh sekitar 0,9% dibandingkan 2017, yakni hanya ada 1 juta m2. Hal itu dikarenakan belum ada pengembangan mal baru.

Namun pada 2019 akan ada pertumbuhan 3,6% karena ada beberapa mal eksisting beroperasi seperti One Galaxy Mall di kawasan timur Surabaya seluas 40.000 m2.

Sedangkan pada 2020 bakal ada pasokan baru dari Ciputra World Surabaya 2 (40.000 m2), Lagoon Avenue Persada (12.545 m2), dan Capital Square (7.800 m2).

Ferry menambahkan, harga rata-rata sewa mal di Surabaya ini diperkirakan bakal meningkat terutama di kelas menengah seiring dengan pertumbuhan ekonomi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper