Bisnis.com, SURABAYA – Kementerian Luar Negeri bersama 21 Duta Besar dan 2 Konjen RI menggali potensi ekspor komoditas produk manufaktur asal Jawa Timur melalui kerja sama dengan Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jatim.
Sekjen Kemenlu, Mayerfas mengatakan sebelum memberangkatkan para duta besar yang telah dilantik Presiden Joko Widodo pada Januari 2019 ke berbagai negara, Kemenlu menggelar dialog dengan para pengusaha untuk menjajaki potensi komoditas ekspor.
"Dan pertemuan 21 Duta Besar RI dan 2 Konsulat Jenderal dengan pengusaha Jawa Timur ini merupakan yang pertama kalinya dalam rangka pembekalan para Duta Besar yang akan berangkat ke berbagai negara pada Februari dan Maret nanti," ujarnya di sela-sela Dialog 23 Duta Besar dan Konsul RI dengan Forkas Jatim, Senin (28/1/2019).
Dia mengatakan roadshow para Duta Besar tersebut merupakan bagian dari program utama Presiden Jokowi untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, terutama sektor ekspor.
"Kemenlu mau memberikan fasilitas untuk para pengusaha agar perdagangan antara Indonesia dengan berbagai negara bisa meningkat," katanya.
Mayerfas menambahkan, saat ini Kemenlu sudah memiliki sistem Smart Embassy yang tersedia di setiap Kedutaan Besar RI (KBRI) yang tersebar di berbagai negara. Smart Embassy tersebut berisi berbagai data tentang RI termasuk data produk Indonesia, display produk hingga detail perusahaannya.
Dia menambahkan, sampai saat ini sudah cukup banyak perusahaan ekspor yang masuk dalam data Smart Embassy. Mayoritas produsen mebel, tekstil, sepatu dan kaos kaki, dan produk unggulan makanan.
"Komoditas ekspor pun liat negaranya, misalnya ke Afrika, itu kebanyakan yang kita ekspor adalah produk makanan dan sabun cuci," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Forkas Jatim, Nur Cahyudi mengatakan pengusaha Jatim menyambut gembira pertemuan para duta besar dan Konjen dengan asosiasi pengusaha lantara mereka bisa langsung bertukar informasi dan kontak person, termasuk langsung mempromosikan produknya kepada Duta Besar RI.
"Kami senang sekali bisa ketemu para duta besar yang mengemban amanah untuk mempromosikan produk Jatim. Diharapkan langkah ini dapat meningkatkan ekspor Jatim," katanya.
Nur memaparkan, pada tahun lalu Jatim telah mampu mengekspor sekitar US$20 miliar atau naik 4,4% dibandingkan 2017. Khusus produk perhiasan dan permata merupakan peringkat yang pertama, disusul produk mebel.
"Di Forkas sendiri ada 41 asosiasi pengusaha, mulai mebel, sepatu, tekstil, garmen, makanan, mereka ikut memamerkan produknya kepada para duta besar. Bahkan segmen UMKM yang belum pernah ekspor juga ikut hadir dan pamer produknya," imbuhnya.