Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menyiapkan sejumlah langkah terkait kesiapan anak disabilitas dalam memasuki dunia kerja setelah lulus dari perguruan tinggi.
Kepala Biro Humas, Protokol, dan Kerjsama Pemprov Jatim, Benny Sampirwanto mengatakan salah satu langkah menyiapkan lulusan anak disabilitas yakni dengan memberikan pembekalan cukup agar bisa memenuhi kriteria perusahaan.
"Kami akan lakukan pendekatan secara persuasif ke perusahaan untuk mau menerima lulusan disabilitas. Apalagi sekarang ada peraturan yang menetapkan bahwa setiap perusahaan tenaga kerjanya minimal 2% tenaga kerja disabilitas,” jelasnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Rabu (25/4/2018).
Benny menjelaskan bahwa penanganan disabilitas memang harus dimulai dari hulu hingga hilir, yakni sejak mereka dilahirkan hingga dewasa. Menurutnya, hal tersebut sangat penting karena apabila masalah disabilitas diketahui sejak dini maka perkembangannya akan lebih baik saat dewasa karena mendapat penanganan yang tepat.
"Saat ini teknologi semakin canggih, jika ada anak disabilitas diketahui sejak dini bisa diberi alat bantu. Keberadaan Resource Center kerja sama antara Pemprov Jatim dengan Australia Barat yang ada di Sidoarjo dan Gresik, bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk deteksi dini kelainan pada anak," jelasnya.
Sejalan dengan langkah pemprov tersebut, Kemenristek Dikti tahun ini juga telah menyiapkan beasiswa untuk 1.000 mahasiswa/mahasiswi disabilitas mulai tingkat awal hingga lulus.