Bisnis.com, SURABAYA - Bank UMKM Jatim didorong meningkatkan setoran dividen hingga 200% per 2025.
Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, MHD Aftabuddin Rijaluzzaman, mengatakan Bank UMKM Jatim harus menjadi salah satu BUMD yang menopang dan memperkuat akselerasi ekonomi Jatim, terutama dalam menghadapi defisit anggaran APBD Jatim sebesar Rp4 triliun pada 2025.
"Defisit ini terjadi karena perubahan proporsi untuk pajak kendaraan bermotor yang nantinya tinggal 34 persen saja untuk provinsi," jelas Aftabuddin dalam siaran pers, Rabu (17/4/2024).
Menurutnya kehilangan pendapatan Rp4 triliun itu berat, karena APBD Jatim hanya Rp32 triliun. Tentu ada sejumlah kegiatan pemerintahan dan pembangunan di Jatim bakal terpengaruh.
"Yang bisa kita lakukan mencari subsitusi. BUMD yang menjadi harapan utama untuk meningkatkan pendapatannya, dengan menghasilkan deviden bagi Pemprov Jatim," ujarnya dalam saat kegiatan halal bihalal manajemen dan karyawan Bank UMKM Jatim di kantor pusat bank ini di Jalan Ciliwung Surabaya, Selasa (16/4/2024).
Bank UMKM Jatim merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mayoritas sahamnya dimiliki Pemprov Jatim. Dalam beberapa tahun terakhir ini, capaian profit yang dicapai bank ini berkisar Rp20 miliar hingga Rp25 miliar per tahun.
"Kami berharap Bank UMKM Jatim dapat meningkatkan devidennya sebesar 200 persen di tahun 2025 dengan cara mendekat kepada masyarakat," tegas Aftabuddin.
Sementara acara halal bihalal juga dihadiri Komisaris Utama Bank UMKM Jatim, Ina Dewayanti, Komisaris Purboyo Sinugroho, Plt Direktur Utama Bank UMKM, Irwan Eka Wijaya Arsyad, Direktur Kepatuhan, Mohamad Amin; Direktur Umum dan Keuangan, Agung Soeprihatmanto, dan karyawan Bank UMKM.
Sebanyak 32 pimpinan cabang dan tujuh pimpinan divisi Bank UMKM juga hadir langsung di kegiatan tersebut.
Menanggapi permintaan peningkatan dividen, Plt Direktur Utama Bank UMKM Jatim, Irwan Eka Wijaya Arsyad, meminta seluruh karyawan untuk fokus bekerja dan meningkatkan produktivitas sehingga memberikan kontribusi maksimal pada capaian kinerja korporasi.
"Saya berharap semangat kebersamaan, sinergi, dan kolaborasi terus dipelihara dengan menjalankan tugas dan fungsi sebaik-baiknya," ujar Irwan.
Dia juga menegaskan Bank UMKM di mata kompetitor, seperti raksasa karena punya cabang di 32 kota/kabupaten. Belum lagi 120 kantor kas yang tersebar di kecamatan-kecamatan di Jatim, baik di kota dan kabupaten.
"Jejaring kita luas dan tersebar merata di Jatim. Penyaluran kredit harus masif, semua kantor cabang harus produktif," jelasnya.
Komisaris Utama Bank UMKM Jatim, Ina Dewayanti, menyampaikan bahwa Bank UMKM harus kembali ke arah yang lebih baik dengan meningkatkan laba dan meningkatkan efisiensi biaya. "Sudah saatnya Bank UMKM harus Go Digital. QRIS, mobile banking, dan ATM bersama harus jalan," ujar Ina.