Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Sapi Hidup Naik, Tapi Harga Daging di Bojonegoro Stabil

Ketua Asosiasi Jagal/Pedagang Sapi di Kabupaten Bojonegoro Mukayan mengatakan harga daging sapi stabil berkisar Rp95.000-Rp100.000/kilogram, meskipun harga sapi hidup naik sejak sebulan terakhir.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, BOJONEGORO - Ketua Asosiasi Jagal/Pedagang Sapi di Kabupaten Bojonegoro Mukayan mengatakan harga daging sapi stabil berkisar Rp95.000-Rp100.000/kilogram, meskipun harga sapi hidup naik sejak sebulan terakhir.

"Pedagang daging sapi tidak ada yang berani menaikkan harga daging sapi, meskipun pembelian sapi hidup naik menjelang Hari Raya Idul Adha," kata Mukayan di Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (27/8/2017).

Namun, para pedagang daging sapi yang menjadi anggota asosiasi keuntungannya akan berkurang akibat harga sapi hidup naik. "Tapi omzet penjualan daging sapi masih stabil. Saya masih bisa menjual tiga ekor per harinya," ucap seorang pedagang daging sapi di Bojonegoro, Darkun.

Mengenai kenaikan harga sapi hidup, menurut Mukayan dibenarkan Darkun, dan pedagang daging sapi lainnya Agus Hariyanto. "Harga sapi saat ini naik sekitar Rp1 juta-Rp2 juta per ekor. Harga sapi yang biasanya Rp15 juta/ekor naik menjadi Rp17 juta per ekor, kalau pembelinya senang dengan sapi yang akan dimanfaatkan untuk kurban," katanya.

Masyarakat, menurut Mukayan, membeli sapi tidak berdasarkan perhitungan bisnis, akan tetapi berdasarkan dengan kecocokkan sapi yang dibeli.

"Ya pedagang sapi menaikkan harga bisa Rp1 juta sampai Rp2 juta per ekor, tetapi pembeli yang membeli sapi untuk kurban tidak mempermasalahkan. Itu sudah sejak sebulan lalu," ucap Mukayan menambahkan.

Sekarang ini, omzet pedagang daging sapi masih stabil tidak ada penurunan, tetapi diperkirakan memasuki Hari Raya Iduladha akan terjadi penurunan omzet hingga 50% lebih. "Penurunan omzet bisa sebulan, sebab masyarakat masih memiliki daging sapi kurban," kata Mukayan.

Kepala Dinas Perdagangan Bojonegoro Basuki, menambahkan pemerintah kabupaten (pemkab) bekerja sama dengan Bulog Subdivre III membuka rumah pangan kita (RPK) untuk menstabilkan harga komoditas menjelang Hari Raya Iduladha.

RPK yang dibuka sejak dua hari lalu itu, menjual sejumlah komoditas yang rawan terjadi gejolak harga seperti beras, gula dan minyak curah. "Harga komoditas yang dijual di RPK, seperti beras, minyak curah, gula di bawah harga pasaran. Tetapi, bawang merah tidak termasuk yang dijual karena harga di pasaran tidak ada gejolak," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Writer
Editor : News Editor
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler