Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intensifikasi Produksi Udang Nasional Terhambat Pasokan Benih

Keterbatasan benih yang sehat dan berkualitas membuat upaya peningkatan produksi udang nasional terhambat.
Ilustrasi./Antara
Ilustrasi./Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Keterbatasan benih yang sehat dan berkualitas membuat upaya peningkatan produksi udang nasional terhambat.

Wakil Ketua Shrimp Club Indonesia (SCI) Robert E. Kusnadi mengatakan kasus yang terjadi di Jawa Timur akhir-akhir ini adalah pertumbuhan udang yang lambat, diduga karena faktor benih.

"Pengawasan terhadap kualitas benur [benih udang] karena meningkatnya permintaan diperlukan," katanya, Selasa (15/8/2017).

Robert menjelaskan benur yang sehat dan berkualitas (specific pathogen free) hanya diperoleh dari induk yang berkualitas. Adapun kebutuhan induk sebagian besar masih diimpor.

Oleh karena itu, kata dia, karantina memiliki peran sangat penting dalam meloloskan atau tidak meloloskan induk udang vaname yang diimpor.

Di sisi lain, tutur Robert, produsen indukan di luar negeri, seperti Hawai, banyak yang melakukan konsolidasi, seperti merger atau dibeli oleh pihak lain. Dengan demikian, ke depan, perlu pengembangan induk unggul yang dihasilkan lokal.
Robert melihat sejauh ini induk lokal belum dapat memproduksi benur berkualitas dalam jumlah memadai.

"Yang saya tahu persis, produsen benur nasional yang sudah mengembangkan indukan sendiri [tidak lagi impor] hanya sedikit," ungkapnya.

SCI mencatat kebutuhan benur setiap tahun mencapai 80 miliar ekor atau 1 juta ton.
Adapun pemerintah sebelumnya memproyeksi produksi benur udang tahun ini sekitar 70,1 miliar ekor, masing-masing untuk udang vaname sebanyak 50,4 miliar ekor, udang windu 15,4 miliar ekor, dan udang lainnya 7,4 miliar ekor.

Lebih lanjut, Robert mengemukakan data konsumsi pakan udang semester I/2017 yang stagnan dibandingkan dengan periode sama tahun lalu menjadi gambaran produksi udang paruh pertama tahun ini, yang masih dibayangi masalah klasik penyakit.

Berdasarkan catatan Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), permintaan pakan udang selama Januari-Juni 198.511 ton. Dengan asumsi rasio konversi pakan (feed convertion ratio/FCR) 1,5, maka produksi udang nasional selama semester I/2017 diperkirakan 130.000 ton. Adapun petambak-petambak yang tergabung dalam SCI menyumbang sekitar 70% atau 91.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper